AMURANG-Sejak lama burung merpati sudah dilambangkan sebagai simbol perdamaian dunia.
Bukan hanya itu saja banyak lembaga maupun organisasi di belahan bumi ini memakai burung merpati sebagai lambang mereka dan tak terkecuali di Indonesia.
Dari sisi agama, Burung merpati dilambangkan sebagai Roh Allah (Roh Kudus) dalam ajaran Kristen. Ini merujuk kepada pembaptisan Tuhan Yesus yang dilakukan Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan.
Bila kita juga memperhatikan jika ada acara deklarasi perdamaian, burung merpati sengaja diterbangkan sebagai bagian dari simbolisasi perdamaian.
Belum lama ini, di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menggelar acara deklarasi perdamaian. Puluhan burung merpati dilepas dari Kecamatan Amurang, tepatnya di Benteng Portugis yang berlokasi di Pasar Amurang.
Acara deklarasi perdamaian yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minsel sebagai bagian dari perayaan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), 20 Mei baru-baru ini.
Bupati Minsel, Christiany Eugenia Paruntu ikut hadir dan melepas seekor merpati berwarna putih.
Dalam acara melepas burung merpati ke udara ini telihat biasa-biasa saja. Karena selain bupati, puluhan burung merpati dilepas juga oleh jajaran ASN Minsel termasuk seorang pria berkewarganeraan Perancis.
Seorang fotografer ikut mengabadikan acara deklarasi perdamaian ini. Merpati yang dilepas Bupati Minsel mendapat sorotan utama fotografer tersebut.
Usai diabadikan, ternyata ada sesuatu yang aneh dari burung merpati yang dilepas bupati. Ternyata burung ini, terlihat memancarkan sinar keemasan.
Sinar ini terlihat pada bagian sayap dan ekor merpati tersebut. Sinar ini terlihat jelas.
Menanggapi hal ini, Bupati Minsel menuturkan kemanapun burung merpati itu terbang akan membawa berkat damau sejahtera bagi semua orang.
“Haleluya, Tuhan Yesus Dasyat. Luar biasa penyertaan Tuhan,” tandasnya.(patria)