LIPUTAN15.COM –Nusakambangan, Cilacap bisa saja menjadi sasaran teroris. Karena itu, Aparat Polda Jawa Tengah melakukan langkah antisipasi aksi terorisme, yang tak dimungkinkan bisa terjadi menjelang Idul Fitri atau Lebaran pada tahun ini.
Antisipasi Polda Jawa Tengah ini sendiri dilakukan menyusul dipindahkannya sejumlah napi teroris (napiter) di Nusakambangan, Cilacap usai kerusuhan Mako Brimob Kelapa Dua Depok beberapa waktu lalu.
Selain itu, 334 orang warga Jawa Tengah telah menjadi pelaku teroris, dengan rincian 125 orang masih menjalani hukuman dan 35 orang meninggal dunia. Tak hanya itu, 128 orang juga merupakan mantan napi teroris dan dan 46 orang menjadi DPO dalam pengawasan khusus. “Antisipasi dini harus kami lakukan karena bisa kejadian kapan saja, tak terkecuali menjelang Lebaran. Dipindahkannya napiter dari Mako Brimob ke Nusakambangan bisa menjadi pemicu,” kata Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono di Semarang, Jumat (25/5).
Ratusan Simpatisan Saat ini sendiri, Polda Jawa Tengah telah mengendus sekitar 201 warga Jawa Tengah yang menjadi simpatisan ISIS. Jumlah ini pun bisa bertambah dengan warga yang baru pulang dari Suriah. “Kami saat ini juga mengendus 201 warga yang menjadi simpatisan ISIS, lengkap dengan koordinatornya,” katanya.
Di sisi lain, dukungan pun datang dari jajaran TNI Kodam IV/Diponegoro. Pihak Kodam Diponegoro akan bersinergi dengan Polda Jawa Tengah dalam melakukan pemetaan hingga penindakan terhadap pelaku terorisme di Jawa Tengah. “Kami siap mendukung Polda Jateng, apa pun kami akan bersinergi dalam menindak pelaku terorisme,” kata Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari.
Sumber: CNN Indonesia.com
Tinggalkan Balasan