LIPUTAN15,SANGIHE–Sudah terlantar selama hampir tiga minggu, penumpang Kapal Perintis hanya mendiami emperan toko yang ada di kawasan boulivard yang ada di Kelurahan Sawang Bendar Kecamatan tahuna.
Kepala Lindongan I Pulau Kawio Harto Andaria ketika dikonfirmasi Liputan15.com di penginapan mereka mengatakan, bahwa mereka sudah terjebak kurang lebih dua minggu karena tidak ada kapal. Dan ada beberapa masyarakat yang sakit karena tidur hanya beralaskan tikar.
“Sejak tanggal 5 kami tinggal di tempat ini karena menunggu kapal. Karena tujuan kami kesini untuk belanja keperluan Natal. Namun karena terlalu lama disini sehingga logistik kami juga hampir habis,” katanya.
Dia menjelaskan, memang sudah ada beberapa masyarakat memaksakan diri untuk pulang dengan menggunakan perahu Pamboat meskipun sangat beresiko, apalagi cuaca bulan Desember itu buruk.
“Kami berharap agar pihak terkait kiranya cepat menanggulangi hal ini agar kami bisa pulang dan melakukan aktivitas kami kembali dan menyambut hari Natal dan tahun baru dengan keluarga,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Frans G. Porawouw ketika di konfirmasi mengatakan, masalah kapal sabuk Nusantara 38 yang terkena musibah, yang mengakibatkan terlantarnya para penumpang.
“Kapal perintis sabuk nusantara 38 ada musibah, karena faktor cuaca dan angin yang mengakibatkan kerusakan cukup para sehingga tidak dapat berlayar melayani para penumpan,” jelas Powarouw
Ditambakanya pula, sekarang pemerintah Daerah sudah melakukan koordinasi ke provinsi dan pusat guna mengatasi maslah ini. “Sekarang pemerintah Kabupaten Sangihe bersama sama Dinas Perhubungan Provinsi Sulut telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait solusi angkutan penumpang, apalagi dalam rangka Natal dan tahun baru, dan sudah ada dua kapal pengganti dan tanggal 18 akan berlabu di Pelabuhan Manado,” jelas Powarouw
Powarouw mengimbau, agar masyarkat bersabar dan menunggu. “Semoga kapal ini akan segera dapat melayani rute ke pulau-pulau,” tutupnya. (Arno)
