Nadia juga menyebut mayoritas dari kasus Omicron di Indonesia mengalami tanpa gejala atau OTG, kendati beberapa di antara mereka mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, dan sedikit demam.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 itu kemudian menyebut temuan pasien terinfeksi Omicron yang nihil mengalami gejala sedang-berat itu menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 masih efektif untuk menangkal covid-19 dan juga varian-varian baru yang muncul.
“Berdasarkan informasi WHO dari data yang ada memang terjadi penurunan efikasi. Tetapi proteksi vaksin Covid-19 terhadap sakit berat dan kematian masih sangat tinggi. Jadi vaksin itu tetap perlu melindungi kita,” ujar Nadia
Kemenkes kemarin mencatat total terdapat 47 kasus varian Omicron yang terdeteksi di Indonesia dengan rincian 46 kasus transmisi dari pelaku perjalanan luar negeri atau imported case, dan satu kasus transmisi lokal.
Sementara hari ini dilaporkan telah tercatat penambahan 21 kasus Omicron. Sehingga total menjadi 68 kasus.
Adapun puluhan kasus imported case itu merupakan kasus dari WNI pelaku perjalanan dari sejumlah negara. Seperti Amerika Serikat, Kongo, Korea Selatan, Turki, Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan ada pula seorang orang WNA asal Nigeria.
Baca artikel CNN Indonesia “42 Pasien Covid Omicron di Indonesia Sudah Vaksinasi Lengkap” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211229133312-20-740066/42-pasien-covid-omicron-di-indonesia-sudah-vaksinasi-lengkap.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan