LIPUTAN15.COM,KOTOMOBAGU-Kerasukan setan, pria paruh baya asal Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, diduga tega mencabuli seorang gadis yang masih di bawah umur.

Dari pengakuan pelaku saat diamankan polisi, perlakuan tak senonoh itu terjadi di Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Selatan secara berulang kali.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu 19 Januari 2021 di aula Polsek Kotamobagu, Kapolsek Kotamobagu Kompol Afrizal R. Nugroho didampingi Kanit Reskrim AKP AR Muhammad dan Kasi Humas Polres Kotamobagu Iptu I Dewa Adnyana mengatakan, dugaan tindak pidana ini terjadi pada tanggal 30 Desember 2021 siang di kolam berenang milik tersangka lelaki berinisial S (56).

Lebih lanjut Kompol Afrizal mengatakan, saat itu korban, seorang perempuan berusia 12 tahun sedang bermain di kompleks kolam renang.

Tiba-tiba korban dipanggil oleh pelaku, diberikan uang dan dibujuk untuk ikut ke dalam kamar mandi.

Sampai di dalam kamar mandi, pelaku kemudian melakukan tindakan asusila dengan meraba-raba organ intim korban.

“Perlakuan tersangka terhadap korban sebelumnya sudah dilakukan berulang-ulang sejak tahun 2019 dan pernah ia lakukan di rumah tersangka,” ujar Kompol Afrizal.

Tindakan tak senonoh tersangka tersebut akhirnya dilaporkan korban ke orang tuanya dan ditindaklanjuti dengan melaporkannya ke Polsek Kotamobagu dengan laporan nomor LP/02/I/2022/SPKT/SEK-KTGU/POLDA SULUT tanggal 3 Januari 2022.

“Berdasarkan laporan orang tua korban, polisi pun melakukan penyelidikan, melakukan gelar perkara, penyidikan dan menetapkan status tersangka terhadap saudara S,” terang Afrizal.

Penyidik kemudian melakukan penangkapan dan penahanan terhadap tersangka pada tanggal 6 Januari 2022 dan menyerahkan berkas perkara ke JPU Kotamobagu pada tanggal 17 Januari 2022.

Tersangka dikenakan Pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang PERPU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara paling singkat 5 tahun paling lama 15 tahun dan denda Rp 5 miliar.