LIPUTAN15.COM-Tensi Ukraina dan Rusia memanas. Potensi perang kedua negara terlihat.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengirim 3.000 tentara ke Eropa Timur. Sebanyak 2.000 tentara berasal dari AS sementara sisasnya direlokasi dari Jerman.
Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, AS bekerja sama dengan sekutu NATO-nya. Situasi di dekat perbatasan Ukraina menuntut agar Washington memperkuat postur pencegahan dan pertahanan di sisi timur NATO.
“Kekuatan ini dirancang untuk mencegah agresi dan meningkatkan kemampuan pertahanan kami di negara-negara sekutu garis depan,” kata Kirby, Rabu (2/2/2022).
Dia menambahkan, 1.000 tentara yang saat ini ada di Jerman akan dipindah ke Rumania dalam beberapa hari. Saat ini sudah ada 900 pasukan ada di Rumania.
Sekitar 2.000 tentara akan dipindahkan dari negara bagian Carolina Utara AS ke Polandia dan Jerman.
“Divisi Lintas Udara ke-82 sedang mengerahkan komponen Tim Tempur Brigade Infanteri dan pendukung utama ke Polandia dan Korps Lintas Udara ke-18 sedang memindahkan markas besar gugus tugas gabungan ke Jerman,” kata Kirby.
Dia menekankan, langkah ini bukan gerakan permanen. Ini merupakan gerakan yang dirancang untuk menanggapi lingkungan keamanan saat ini.
The Wall Street Journal pertama kali melaporkan langkah tersebut, mengutip pejabat AS.
Para pejabat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Pentagon mungkin melakukan pemindahan pasukan lain di Eropa selain memerintahkan beberapa ribu tentara lain untuk bersiaga untuk dikerahkan.
“Langkah itu dimaksudkan untuk mencegah Moskow menyerang Ukraina dan mencegah perang di Eropa Timur,” kata para pejabat.
Biden mengatakan pekan lalu dia akan mengirim pasukan Amerika dalam waktu dekat ke negara-negara NATO di Eropa Timur. Pentagon menempatkan 8.500 tentara dalam siaga tinggi untuk memperkuat sekutu.
Sekutu AS dan Barat menuduh Rusia mempersiapkan invasi ke Ukraina setelah Moskow dilaporkan telah mengumpulkan lebih dari 120.000 tentara di perbatasannya. Rusia juga mengerahkan tank-tanj dan artileri.
Penumpukan serupa telah terlihat di Belarus, tepat di utara Ukraina.
Dalam kedua kasus tersebut, Rusia menyangkal sedang mempersiapkan invasi. Mereka menempatkan pasukan itu untuk latihan rutin.
The Wall Street Journal pertama kali melaporkan langkah tersebut, mengutip pejabat AS.
Para pejabat mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Pentagon mungkin melakukan pemindahan pasukan lain di Eropa selain memerintahkan beberapa ribu tentara lain untuk bersiaga untuk dikerahkan.
“Langkah itu dimaksudkan untuk mencegah Moskow menyerang Ukraina dan mencegah perang di Eropa Timur,” kata para pejabat.
Biden mengatakan pekan lalu dia akan mengirim pasukan Amerika dalam waktu dekat ke negara-negara NATO di Eropa Timur. Pentagon menempatkan 8.500 tentara dalam siaga tinggi untuk memperkuat sekutu.
Sekutu AS dan Barat menuduh Rusia mempersiapkan invasi ke Ukraina setelah Moskow dilaporkan telah mengumpulkan lebih dari 120.000 tentara di perbatasannya. Rusia juga mengerahkan tank-tanj dan artileri.
Penumpukan serupa telah terlihat di Belarus, tepat di utara Ukraina.
Dalam kedua kasus tersebut, Rusia menyangkal sedang mempersiapkan invasi. Mereka menempatkan pasukan itu untuk latihan rutin.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan