Tujuan dibuat pesawat ini untuk melindungi personel militer tingkat atas jika terjadi perang nuklir.
Pembangunan pesawat ini menghabiskan US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun (kurs Rp14,382), dilengkapi sederet fitur keselamatan yang tidak ada pada Boeing 747 komersial.
Boeing E-4B dilengkapi dengan instrumen penerbangan analog kuno, bukan peralatan digital modern, untuk memungkinkan pesawat terus beroperasi ketika terkena gelombang elektromagnetik dari ledakan nuklir.
Pesawat yang hampir seluruh bagiannya tanpa jendela ini dilengkapi dengan lapisan khusus, untuk melindungi efek termal dari ledakan perang nuklir.
Benjolan khusus yang terdapat di atas pesawat atau dikenal sebagai ‘radome’ memiliki lebih dari 65 antena dan antena parabola. Antena itu digunakan untuk berkomunikasi dengan kapal, kapal selam, pesawat terbang dan telepon rumah di seluruh dunia.
Dikutip CNBC, AS memiliki empat unit pesawat Boeing E-4B ini. Masing-masing terdapat 18 tempat tidur susun, enam kamar mandi, dapur dan ruang rapat antara kamar-kamar.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan