“Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat,” kata Hamim membahanakan imbauan Dudung.
Sebelumnya, pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyinggung TNI seperti gerombolan menuai kecaman dari prajurit.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI, Senayan, Jakarta, Senin (5/9). Effendi awalnya menyoroti ketidakhadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Effendi mengaku ingin mendapat penjelasan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Menurutnya ada ketidakharmonisan antara dua jenderal bintang empat itu.
“Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih lebih Ormas jadinya, tidak ada kepatuhan,” kata Effendi kala itu.
Hari ini, Rabu, Effendi telah meminta maaf atas pernyataan itu. Ia menyatakan juga telah bertemu Panglima TNI terkait polemik pernyataan itu.
Meskipun demikian proses aduan yang telah disampaikan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR tetap berproses sejauh ini. Wakil Ketua MKD Habiburokhman mengatakan pihaknya akan memanggil Dudung untuk mengklarifikasi terkait reaksi keras sejumlah prajurit dari berbagai tingkatan pangkat di daerah atas pernyataan Effendi.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan