Liputan15.com-Pelaku UMKM di desa Kolongan, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara dibekali pengetahuan oleh akademisi dari perguruan tinggi Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Jumat (23/08/2024).

Pengetahuan yang dibagikan itu bagian dari pengabdian kepada masyarakat dengan mengangkat tema Implementasi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Manajemen Usaha Kecil dan Pembuatan Konten Digital Untuk Pemasaran Kue.

Grace Rumimper, SH, MH, MM, selaku penanggungjawab Pengabdian Kepada Masyarakat Polimdo mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengumpulkan pengusaha kue yang keberadaannya di desa Kolongan untuk bisa dibekali, agar pemahaman berkaitan dengan pengelolaan produk, keuangan, pemasaran hingga penggunaan media sosial bisa dijalankan dengan baik.

“Kami berharap setiap materi yang diberikan bisa berguna dalam pengembangan diri masyarakat maupun usahanya,” ungkap akademisi dari Jurusan Administrasi Bisnis (AB) Polimdo ini, yang memberikan pengetahuan terkait Implementasi UU ITE (bijak bermedia sosial).

Grace Rumimper, SH, MH, MM, selaku penanggungjawab Pengabdian Kepada Masyarakat Polimdo mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengumpulkan pengusaha kue yang keberadaannya di desa Kolongan untuk bisa dibekali, agar pemahaman berkaitan dengan pengelolaan produk, keuangan, pemasaran hingga penggunaan media sosial bisa dijalankan dengan baik.

“Kami berharap setiap materi yang diberikan bisa berguna dalam pengembangan diri masyarakat maupun usahanya,” ungkap akademisi dari Jurusan Administrasi Bisnis (AB) Polimdo ini, yang memberikan pengetahuan terkait Implementasi UU ITE (bijak bermedia sosial).

Grace juga meminta masyarakat penjual Kue di desa Kolongan untuk menggunakan media sosialnya dengan baik, agar tidak terjerat dengan UU ITE.

“Mari gunakan media sosial kita dengan hal positif, misalnya memasarkan jualan kue kita di sosial media,” pintanya sambil memperlihatkan video pendek berkaitan dengan contoh kasus seseorang yang terjerat dengan UU ITE di sosial media.

Di tempat yang sama, Silvy T. Sambuaga, SE., MSi, yang juga penanggungjawab Pengabdian Kepada Masyarakat menambahkan, pengabdian ini tujuannya untuk membantu masyarakat di desa Kolongan terlebih khusus bagi penjual kue, sekaligus membangkitkan atau mengembangkan pendapatannya.

“Peserta diajarkan bagaimana mengelola keuangan yang baik, membuat perencanaan yang matang, melakukan pemasaran yang efektif, serta meningkatkan kualitas produk yang berkelanjutan,” jelasnya.

Tambah Silvy, untuk memahami konsep-konsep ini mereka harus mendapatkan pelatihan dan pembimbingan, supaya wawasan mereka lebih terbuka.

“Kami berharap pembuat kue yang ada di desa Kolongan ini ke depan bisa membuat kegiatan berupa pameran, sehingga bisa menampilkan beragam usaha kue di Pameran tersebut, sehingga juga makin dikenal oleh masyarakat secara luas,” jelasnya.

Lanjut Kepala Perpustakaan Polimdo ini, jika ke depan juga masyarakat akan meminta bantuan ke Polimdo, berupa masukan berkaitan dengan produk maupun strategi pemasaran dari Polimdo sendiri siap untuk membantu.
Sedangkan Ir. Oldy E. Sambuaga.

Dalam materinya menyampaikan, bahwa pelatihan seperti ini harus mendapatkan dukungan dari pemerintah setempat, guna meningkatkan pengetahuan dan pengembangan usaha dari masyarakatnya.

“Masyarakat penjual kue juga harus membentuk atau bergabung dalam sebuah wadah, guna mendukung satu dengan yang lainnya, supaya tidak ada lagi yang saling banting harga. Tujuannya Utama adanya wadah adalah saling menguntungkan satu dengan yang lainnya,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan kepada peserta, ketika melakukan peminjaman untuk menjalankan usaha, harus dipikirkan dengan baik, dihitung secara baik-baik, agar bisa saling menguntungkan.

“Ketika kita sudah meminjam ke Bank, berarti keuntungan usaha kita terbagi 2 dan itu harus dijalankan sebaik mungkin. Uang untuk menjalankan usaha harus dipisahkan dari kebutuhan sehari-hari. Kenapa banyak UMKM yang tutup, karena uang perputaran untuk usaha digunakan dalam kebutuhan pribadi,” terangnya.

Maka dari itu, tambah pensiunan salah satu Bank di Indonesia ini, bahwa sangat penting bagi masyarakat untuk mengikuti pelatihan seperti ini dalam meningkatkan usahanya.

“Saya optimis usaha di desa Kolongan ini akan semakin maju dan berkembang baik ke depannya, dan hal ini juga perlu mendapatkan perhatikan dari pemerintah setempat,” ucapnya sambil tersenyum.

Kemudian, pengabdian kepada masyarakat itu ditutup dengan pengetahuan konten digital untuk pemasaran produk kue yang diberikan oleh DR. Mike M. Marentek, SE., MSi, yang juga dari akademisi jurusan AB Polimdo, sekaligus melakukan praktek membuat konten.

Fretty M. Sinaulan, salah satu masyarakat penjual kue di desa Kolongan menyebut bahwa pengetahuan yang diterima sangatlah berharga.

“Kami diberikan pengetahuan berkaitan dengan pemasaran produk, pengelolaan keuangan, pengunaan media sosial agar tidak tersandung hukum, sekaligus pembuatan konten untuk memasarkan produk di akun sosial media. Dan ini sangat-sangat berharga bagi kami,” kata kepala lingkungan jaga 1 di desa Kolongan itu.

Dengan pengetahuan yang diterima, tidak lupa pula juga Fretty mengucapkan, terima kasihnya kepada Polimdo yang sudah membagikan pengetahuan yang baru bagi mereka.

“Makasih buat pimpinan dan akademisi Polimdo, pengetahuan ini sangatlah berarti bagi kami semua, yang hadir pada saat ini,” pungkasnya.