Sangihe, Liputan15.com – Defisit anggaran yang melanda Kabupaten Sangihe mencapai angka Rp 58 miliar, menimbulkan pesimisme di kalangan legislatif. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sangihe periode 2024-2029, Risald Paul Makagansa, menyatakan pesimismenya terhadap pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun Anggaran 2024.

Dalam pernyataannya kepada sejumlah wartawan, Makagansa mengungkapkan bahwa hingga saat ini, dokumen Rancangan APBD Perubahan (RAPBD) TA 2024 belum juga diterima oleh DPRD. Hal ini diutarakan Makagansa di sela-sela pelaksanaan rapat internal DPRD Sangihe yang membahas pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

“Saya sangat pesimis kalau APBD Perubahan Sangihe TA 2024 ini akan terbahas,” ungkap Makagansa, yang juga merupakan anggota DPRD selama lima periode.

Menurutnya, keterlambatan penerimaan dokumen RAPBD Perubahan ini menjadi alasan utama pesimismenya. “Sampai saat ini kami sebagai anggota dewan belum menerima dokumen APBD Perubahan. Padahal, bulan ini harusnya sudah masuk sesuai dengan tahapan bahkan aturan dan mekanisme yang ada,” jelasnya.

Makagansa juga menegaskan bahwa defisit anggaran yang dialami APBD Kabupaten Sangihe hingga September 2024 masih berada di angka Rp 58 miliar. “Sampai saat ini, APBD TA 2024 Sangihe masih mengalami defisit. Dan itu sampai sekarang belum ada kejelasannya sejak dilakukannya agenda pertemuan eksekutif dengan legislatif belum lama ini,” tambahnya.

Dengan kondisi defisit ini dan belum adanya kejelasan mengenai dokumen RAPBD Perubahan, Makagansa khawatir pembahasan APBD Perubahan TA 2024 tidak akan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.