“Inisiatif ini memungkinkan umat islam untuk menyaksikan Hajar Aswad secara virtual sebelum ziarah ke Makkah,” ungkap pejabat tersebut.

Hal ini menimbulkan kontroversi. Beberapa lembaga Islam di dunia menyebut dengan adanya Ka’bah dalam dunia metaverse tak dapat dikategorikan sebagai ibadah Haji.

Salah satunya ditegaskan oleh Lembaga Presidensi Urusan Keagamaan Turki (Diyanet). Itu karena syarat ibadah itu adalah menyentuh lantai Mekkah secara langsung.

“Ini (ibadah haji di Metaverse) tidak mungkin terjadi,” ujar Direktur Departemen Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan, Hurriyet Daily News.

“Para kaum mukmin bisa membayar untuk kunjungan ke Ka’bah di metaverse, tetapi ini tak bisa dianggap sebagai ibadah sesungguhnya.”

Ibadah haji sendiri adalah ziarah Islam tahunan ke Makkah, kota suci umat Islam. Salah satunya mengunjungi Ka’bah.