Saluran di Telegram yang dipromosikan oleh Fedorov ini ketika diterjemahkan ke bahasa Inggris memiliki pesan “untuk semua spesialis TI dari negara lain”.
Serangan siber punya peran pendukung dalam perang Ukraina-Rusia. Serangkaian kejadian yang disebut “penolakan layanan” membanjiri situs pemerintah Ukraina dengan koneksi palsu sebelum invasi Rusia.
Pada Jumat (25/2), pejabat Ukraina menuding Menteri Pertahanan Belarus mencoba meretas akun email pribadi dari personel militer Ukraina. Kementerian Pertahanan Belarus tidak memberikan respons atas permintaan tanggapan terkait hal ini.
Presiden Rusia, Vladimir Putin sebelumnya telah memerintahkan operasi militer di wilayah Donbas yang terletak di timur Ukraina pada Kamis (24/2) sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Tak lama usai pernyataan Putin, sejumlah bunyi ledakan mulai terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kiev, dan Kota Kharkiv. Serangkaian ledakan juga terdengar di Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.
Tiga hari berselang, situasi perang masih belum mendingin. Sejumlah fasilitas militer berhasil dikuasai oleh Rusia. Salah satunya ialah reaktor nuklir Chernobyl di Ukraina Utara yang merupakan salah satu lokasi bencana nuklir terparah di dunia.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan