Presiden Jokowi sebelumnya mengingatkan agar keluarga anggota TNI-Polri harus ikut disiplin. Salah satu bentuk kedisiplinannya yakni Jokowi meminta agar istri-istri TNI-Polri tidak sembarangan mengundang penceramah agama.
Jokowi mulanya menyinggung soal disiplin nasional untuk seluruh anggota TNI-Polri. Menurutnya, kedisiplinan ini juga harus diterapkan dalam keluarga mereka.
“Hal seperti ini harus mulai dikencangkan lagi. Supaya masyarakat itu melihat dan bisa kita bawa juga ke arah kedisiplinan nasional. Ini bukan hanya bapak ibu yang bekerja (sebagai TNI-Polri), tapi yang di rumah juga sama,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3).
“Hati-hati, ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinnya harus sama. Enggak bisa ibu-ibu manggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain, manggil penceramah semaunya atas nama demokrasi,” lanjut Jokowi.
Menurut Jokowi, TNI-Polri bisa mengkoordinir pemanggilan para penceramah atau pemuka agama untuk istri maupun keluarga mereka. Hal ini untuk meminimalisasi penyebaran paham-paham radikal.
“Sekali lagi, di tentara, polisi, enggak bisa seperti itu. Harus dikoordinir oleh kesatuan. Makro dan mikronya harus kita juga. Tahu-tahu undang penceramah radikal, hati-hati,” tuturnya.
Baca artikel CNN Indonesia “Respons Jokowi, KSAD Dudung Minta TNI Tak Undang Penceramah Radikal” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220302100358-20-765770/respons-jokowi-ksad-dudung-minta-tni-tak-undang-penceramah-radikal.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan