LIPUTAN15.COM – Sebagian umat muslim di Amerika Serikat (AS) memulai berpuasa pada 2 April untuk ramadhan tahun ini.

Sementara untuk umat lainnya masih menanti untuk melihat hilal. Berikut rencana umat muslim AS jelang puasa ramadhan.

Perayaan bulan ramadhan yang merupakan momentum penting bagi umat muslim. Puasa wajib sesuai hukum islam dilaksanakan selama 30 hari berturut-turut.

Sesuai yang dilaporkan Yuni Salim jurnalis VoA, Untuk umat muslim AS ada yang mulai melakukan puasa pada 2 April tahun ini, apalagi mereka yang mengikuti pedoman Fiqh Council of North Ameria (FCNA).

Semisal mesjid Diaspora Bosnia di Portland Oregon maupun masjid Komunitas muslim Indonesia di Silver Spring Maryland.

“Yang mana FCNA melakukan hisab atau perhitungan matematis, algoritmanya untuk penentuan jatuhnya bulan ramadhan,” jelas Arif Mustofa Presiden IMMAM Center Silver Spring Marryland.

Sedangkan mereka yang mengikuti rukyat baru bisa mengetahui pada Jumat malam waktu AS.

Sementara itu mantan imam masjid Omar Ibn Said, Adam Beyah menjelaskan hal yang sudah sering dilakukan bagi yang mengikuti rukyat, kadang juga terjadi perbedaan.

“Itu merupakan hal rutin setiap tahun, tapi kami menggunakan rukyat, sesuai kesepakatan asosiasi muslim pimpinan Imam W Muhammad.

Kadang kala terjadi konflik antara muslim dan komunitas lainnya karena mengikuti standar negara masing-masing. Itu bagus, tapi saya harus ikut mana? Ini kampung halaman saya,” terang Adam Beyah.

Perbedaan umat muslim AS jelang puasa ini karena komunitas muslim AS tidak memiliki lembaga nasional resmi pemerintah seperti di Indonesia yang berwenang menentukan hari pertama ramadhan.

Amerika merupakan negara luas dan memiliki banyak zona waktu. Zelain 4 zona waktu kontinental juga ada zona waktu Alaska, Hawai dan zona waktu wilayah dependensi Samoa. Jemaat acapkali mengikuti perhitungan secara lokal sementara minoritas muslim banyak diantaranya imigran dari berbagai wilayah menghormati adanya perbedaan awal puasa.

Apapun cara penetapannya bagi komunitas muslim ini yang terpenting adalah kesempatan beribadah semaksimal mungkin.

Samir Mustafic selaku Presiden Islamic Bosniaks Educational & Curtular Organitation (IBECO) menuturkan ramadan adalah waktu meningkatkan diri akan kewajiban, kepada orang lain, tetangga, sesama komunitas dan twntunya kepada Tuhan.

Tahun ini merupakan ramadhan ketiga setelah pandemi, tetapi yang pertama tanpa protokol kesehatan seketat seperti tahun sebelumnya.

Presiden Masjid Istiqlal Houston Texas Eka Kristanto menuturkan insyaallah tahin ini kita mengadakan buka puasa seperti sebelum pandemi.

“Jarak di masjid juga sudah kita hapuskan namun diharapkan jamaah menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri,” jelas Kristanto.

Untuk wilayah Washinton DC dan sekitarnya subuh memasuki ramadhan jatuh pada sekitar 05.40 pagi, dan maghrib pada setengah 8 malam. (VoA)