MANADO– Di bawah langit cerah Lapangan Kantor Gubernur Sulawesi Utara, ribuan peserta berbaris rapi menyaksikan upacara yang menyatukan dua semangat besar: bela negara dan keibuan.
Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, memimpin langsung Peringatan Hari Bela Negara ke-77 yang dirangkaikan dengan Hari Ibu ke-97, Senin pagi ini.
Acara ini bukan sekadar ritual tahunan, tapi panggilan nyata bagi setiap warga untuk berjuang demi tanah air—termasuk para ibu yang disebutnya sebagai “benteng tak tergoyahkan”.
Peserta upacara mencakup jajaran Forkopimda Sulut, pimpinan OPD, aparat TNI-Polri, ASN, organisasi perempuan, hingga masyarakat umum. Suasana khidmat menyelimuti lapangan saat Gubernur Yulius menyampaikan amanatnya.”Bela negara bukan monopoli tentara atau polisi,l. Itu tanggung jawab semua warga, diwujudkan lewat kontribusi nyata di bidang ekonomi, pendidikan, hingga keluarga. Hari ini, kita perkuat cinta tanah air, persatuan, dan kesadaran berbangsa—khususnya di Sulawesi Utara yang kaya akan keragaman,” ujarnya.
Tak lupa, Gubernur menyematkan penghargaan khusus bagi perempuan. Ia menekankan peran strategis ibu dalam membangun keluarga sakinah, masyarakat harmonis, dan bangsa kuat.
Peringatan Hari Ibu ke-97 ini dimaknai sebagai momentum penguatan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta peningkatan kualitas mereka dalam pembangunan daerah.
“Ibu adalah prajurit pertama yang mendidik generasi penerus,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah.
Upacara berjalan tertib dan penuh nasionalisme, mencerminkan komitmen Pemprov Sulut menjaga nilai kebangsaan. Penutupnya, doa bersama dipanjatkan sebagai harapan agar Sulawesi Utara semakin maju, aman, dan sejahtera dalam bingkai NKRI.
Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa bela negara modern tak lagi hanya soal medan perang, tapi juga lini rumah tangga—di mana perempuan memainkan peran sentral.(*)
Editor: Yolister Karame

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan