LIPUTAN15.COM,MANADO-Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw memimpin Rapar Koordinasi Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi di Sulut. Kegiatan dilaksanakan di Ruang CJ Rantung, Rabu (12/10/2022).

Wagub mengatakan, sesuai dengan pesan Gubernur Sulut Olly Dondokambey pasca cuaca ekstrem semua harus terkoordinasi dengan stakholder terkait.

“Karena sesuai dengan pengamatan BMKG, Sulut memasuki musim hujan. Mulai Oktober 2022 sampai Februari 2023. Hal ini disampai ke kabupaten/kota sampai masyarakat supaya lebih waspada dan memiliki langkah antisipasi,” ujarnya.

Wagub juga meminta semua stakholder memantakan tupoksi masing masing kita dalam hubungan dengan bencana.

“Balai jalan antisipasi daerah rawan longsor karena Jalan Nasional rawan longsor. Lintas Inabonto sampai Lolak, Kotamobagu-Bolmong, Manado-Amurang, Tomohon-Manado. Begitu juga dengan Balai Sungai antisipasi banjir,” ujarnya.

Selain itu, cuaca ekstrem ada potensi gelombang 1,5-2 meter. Diingatkan pengguna jasa laut mengikuti aturan.

“Karena dalam waktu dekat menghadapi Natal dan tahun baru. Intensitas penumpang meningkat,” ujarnya.

Lanjutnya, kalau ini kita tidak antisipasi maka akan membuat stok Sembako tersumbat. Ini akan mengakibatkan inflansi.

“Kalau boleh stoknya BBM dan Gas dari Pertamina itu 4 bulan sekali. Jangan dua minggu stoknya. Kalau terjadi longsor dan cuaca buruk, kemudian stoknya tidak ada maka yang dirugikan masyarakat. Ini harus diantisipasi,” ujarnya.

Wagub juga meminta stok BBM ke pulau-pulai harus dijaga. Begitu juga listrik harus diantisipasi.

“Kalau stok ini terputus, kasihan masyarakat di Pulau yang membutuhkan pelayanan tersebut. Makanya semua harus diantisipasi,” pungkasnya.