LIPUTAN15.COM,TOMOHON– Perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Tomohon tahun ini berlangsung dengan penuh makna dan keharuan.
Di tengah suasana khidmat upacara yang digelar di Stadion Babe Palar, muncul sosok istimewa yang menjadi pusat perhatian—Oma Agustin Pitoy, seorang wanita yang lahir tepat pada hari bersejarah kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.
Lahir di Jakarta pada pukul 10.00 WIB, di saat bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Oma Agustin kini tinggal di Matani 3, Kecamatan Tomohon Tengah. Keberadaan beliau dianggap sebagai saksi sejarah hidup, menghubungkan masa lalu yang penuh perjuangan dengan masa kini yang telah merdeka.
Pada momen bersejarah ini, Pemerintah Kota Tomohon memberikan penghargaan khusus kepada Oma Agustin Pitoy sebagai bentuk apresiasi atas keterikatannya yang mendalam dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Tomohon, Caroll Senduk, didampingi Ketua TP PKK Tomohon, Jeand’art Senduk Karundeng, di hadapan seluruh peserta upacara.
“Momen ini sangat berharga bagi kita semua. Oma Agustin Pitoy bukan hanya seorang warga biasa, melainkan simbol dari semangat dan perjuangan bangsa ini,” ujar Wali Kota Caroll Senduk dalam sambutannya yang penuh emosional.
Kehadiran Oma Agustin di upacara HUT RI ke-79 ini memberikan dimensi yang lebih dalam pada perayaan kali ini. Bukan sekadar sebuah seremoni, tetapi sebuah pengingat akan betapa berharganya kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa. Sosok Oma Agustin, yang lahir bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan, menjadi simbol nyata dari perjuangan panjang Indonesia menuju kemerdekaan.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Oma Agustin Pitoy menerima penghargaan tersebut dengan penuh rasa syukur. “Terima kasih kepada pemerintah dan semua pihak yang telah memberikan perhatian ini. Saya merasa sangat terhormat dan bangga menjadi bagian dari sejarah bangsa ini,” ucapnya penuh haru.
Penghargaan ini tidak hanya sebagai bentuk apresiasi kepada Oma Agustin, tetapi juga sebagai pengingat bagi kita semua, khususnya generasi muda, bahwa kemerdekaan adalah hasil dari perjuangan yang harus dihargai dan dijaga. Kisah hidup Oma Agustin Pitoy, yang terikat erat dengan detik-detik proklamasi, menjadi teladan yang akan terus dikenang oleh masyarakat Tomohon dan bangsa Indonesia.
Perayaan HUT RI ke-79 di Kota Tomohon kali ini bukan hanya sekadar peringatan tahunan, tetapi juga menjadi momen refleksi dan penghargaan atas nilai-nilai kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pendahulu. Kehadiran Oma Agustin Pitoy di tengah-tengah perayaan ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga semangat kebangsaan yang telah diwariskan oleh para pahlawan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan