Liputan15.com,Minut – Pjs Bupati Minut menghadiri Pesta Pelindung Paroki Santa Ursula ditandai dengan Misa Syukur juga Penerimaan Krisma bagi 198 orang umat Paroki 32 Wilayah Rohani dari dua belas desa di Kecamatan Kalawat, dirangkaikan peresmian pastoran yang baru, Senin (21/10/2024) di Gereja Katolik Paroki Santa Ursula Watutumou.

Kesempatan itu Reza Dotulong menyampaikan ucapan selamat dari Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara.

” Saya ucapkan selamat atas perayaan pesta pelindung Paroki Santa Ursula Watutumou, penerimaan sakramen krisma dan peresmian pastoran baru kepada Pastor Paroki dan seluruh umat Paroki Santa Ursula. Ini menandakan semangat yang luar biasa dari umat Paroki Santa Ursula baik membangun iman serta membangun sarana penunjang yaitu pastoran,” Kata Pjs Bupati.

Pemberian Sakramen Krisma ini dipimpin oleh Uskup Manado Mgr. Benedictus Estevanus Rolly Untu Msc.

Ini merupakan tanda dan sarana pengungkapan iman umat Katolik yang dijiwai oleh Roh Kudus, sehingga masing-masing anggota ikut bertanggung-jawab dalam pengutusan menjadi saksi Injil Yesus Kristus, baik di dalam umat maupun dalam masyarakat.

Sakramen Penguatan merupakan bagian kedua dari tahapan inisiasi Kristen. Bila Sakramen Baptis menyatukan orang dengan Gereja maka Sakramen Penguatan menyempurnakan kesatuan tersebut.

Dalam pesan spiritualnya, Uskup Mgr. Rolly Untu mengatakan, para Krismawan harus mengingat empat hal.

“Pertama, harus selaras dengan Kristus dan Roh Kudus, kedua, bangga bahwa umat katolik memiliki roh kudus yang menjadi sumber kesaksian, ketiga, Intensitas yang utuh, apa yang diucapkan sama dengan apa yang kita lakukan, dan keempat, ikut memikul tanggung jawab dalam pembangunan gereja dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan gereja,” kata Mgr. Rolly Untu didampingi Pastor Paroki Johny Rawung Msc.Usai misa diserahkan sertifikat Krisma kepada para peserta yang diserahkan langsung oleh Uskup Rolly Untu.

Dalam pesan spiritualnya, Uskup Mgr. Rolly Untu mengatakan, para Krismawan harus mengingat empat hal.

Pertama, harus selaras dengan Kristus dan Roh Kudus. Kedua, bangga bahwa umat katolik memiliki roh kudus yang menjadi sumber kesaksian. ketiga, Intensitas yang utuh, apa yang diucapkan sama dengan apa yang kita lakukan, dan keempat, ikut memikul tanggung jawab dalam pembangunan gereja dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan gereja.  (**/Jane Lape)