MANADO – Komitmen Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) menghadirkan keadilan energi bagi wilayah kepulauan kembali dibuktikan.
Janji yang ia sampaikan sejak awal menjabat bukan sekadar retorika, tetapi kini makin nyata dirasakan masyarakat di pulau-pulau terluar.
Terbaru, Pemerintah Provinsi Sulut bersama pemerintah pusat dan PLN meresmikan peningkatan layanan kelistrikan menjadi nyala 24 jam di empat pulau, yakni Pulau Buhias (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Pulau Kakorotan (Kabupaten Kepulauan Talaud), Pulau Mantehage, dan Pulau Nain (Kabupaten Minahasa Utara).
Peresmian dipusatkan di Wisma Negara Bumi Beringin, Manado, Selasa (16/12/2025), dihadiri langsung Gubernur YSK, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Ahmad Riza Patria, perwakilan Kementerian ESDM dan PLN, serta Forkopimda Sulut.
Sementara pemerintah dan masyarakat di empat pulau mengikuti secara virtual melalui video conference.Dalam sambutannya, Gubernur YSK menyampaikan rasa syukur dan bangga atas kolaborasi erat antara Pemprov Sulut, Kementerian ESDM, Kementerian Desa PDTT, dan PLN yang berhasil mewujudkan layanan listrik penuh di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Ini bukan sekadar listrik menyala, tetapi cahaya harapan bagi masyarakat di pulau-pulau. Hari ini kita resmikan listrik 24 jam di empat pulau, di tiga kabupaten. Ini patut kita syukuri bersama,” ujar YSK.
Gubernur menegaskan, listrik 24 jam akan berpengaruh langsung pada tiga sektor utama: pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Selama ini, anak-anak di pulau-pulau tersebut belajar dengan keterbatasan jam nyala listrik hanya 6 hingga 12 jam per hari.
“Sekarang listrik sudah 24 jam. Artinya, ke depan anak-anak kita akan lebih mudah belajar dan semakin cerdas,” katanya.
Dari sisi ekonomi, YSK menyoroti kondisi warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Dengan pasokan listrik penuh, nelayan kini dapat memanfaatkan freezer dan kulkas untuk menyimpan hasil tangkapan, sehingga tidak lagi terpaksa menjual ikan dengan harga murah karena takut cepat rusak.
“Tidak perlu lagi susah cari es. Freezer dan kulkas sudah bisa digunakan. Ini akan meningkatkan daya tawar nelayan dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Langkah ini sekaligus menegaskan arah kebijakan Pemprov Sulut yang mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pulau-pulau kecil, agar warga di wilayah kepulauan menikmati pelayanan dasar yang setara dengan masyarakat di daratan.(*)
Editor: Yolister Karame

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan