LIPUTAN15,SANGIHE–Masalah sampah menjadi perhatian serius pemerintah Kecamatan Tabukan Utara,
Camat Tabukan Utara Hasyim Samalam mengatakan, sampai saat ini Kecamatan Tabut belum memiliki TPA, disatu pihak volume sampah setiap hari cukup tinggi, baik sampah rumah tangga maupun sampah dari pasar.
“Setelah kami melakukan pemantauan, ternyata sampah-sampah dari pasar sebagian dibuang dipermukiman penduduk yaitu dipinggiran talud,” kata Samalam.
Menurut dia, bila sampah tersebut terus dibiarkan maka akan mengancam kelestarian alam. Begitu juga kehidupan manusia. “Hal ini kedepan akan berdampak pada lingkungan hidup dan mengancam kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Terpisah Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Christo Hangau ketika dikonfirmasi Liputan15.com, terkait permintaan TPA yang ada di Kecamatan Tabut mengatakan, ini terkendala soal anggaran, sedangkan TPA yang ada saat ini dianggarkan dari APBD, dan apakah bisa satu kabupaten dua TPA.
“Bagi saya sah-sah saja dan tinggal bagaimana uji coba itu diusul. Tapi yang mengeksekusi anggaran itukan dari Pemerintah Pusat, dan nantinya saya akan berkoordinasi dengan camat sehingga camat dapat memberitahukan ke Kapitalaung, agar truck sampah dari Tahuna bisa mengangkut sampah ke wilayah Tabut, sehingga anggaran untuk truck itu bisa dianggarkan lewat Dandes,” ujar Hangau.
Bagi dia, pembuatan TPA itu tidak gampang. Karena dari segi pembuatanya itu memerlukan anggaran yang sangat besar.
“Sedangkan untuk Kecamatan Tabut bagi saya belum bisa memiliki TPA, karena untuk anggaran saja terlalu besar. Yang saya harapkan untuk alternatifnya, masyarakat diharapkan dapat membuat sampah dijadikan pupuk,” tukasnya. (Arno)
Tinggalkan Balasan