LIPUTAN15–Antrian BBM yang terjadi di dua SPBU yang ada di kota Tahuna mendapat sorotan dari para sopir angkutan umum.  Karena mereka menilai ini terkesan dibiarkan oleh pemerintah daerah yang mempunyai fungsi kontrol.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretaris Daerah Kabupaten Sangihe J. E. Pilat, S. Sos ketika di konfirmasi mengatakan, marilah kita melihat antrian ini dengan baik atau tanpa berpikiran negatif, tetapi dilihat secara positif.

“Antrian ini terjadi karena geliat ekonomi masyarakat Sangihe yang meningkat, dan perlu dipahami disini kehadiran pemerintah untuk mengawasi tetap ada, terbukti sekarang BBM tersedia walapun sampai dengan malam hari, tidak seperti dulu hanya sampai sore hari,” jelasnya.

Diakuinya juga sampai saat ini masih ada orang yang menyalahgunakan BBM sehingga berdampak kepada masyarakat banyak.

“Jadi sampai saat ini kami bekerja sama dengan instansi terkait mengawasi penggunaan rekomendasi baik yang dikeluarkan Bagian Ekonomi maupun rekom yang dikeluarkan Dinas Kelautan dan Perikanan,” ucap Pilat.

Ditambahkannya pula saat ini antrian gelon sudah mulai teratasi ini dikarenakan komitmen pemerintah bersama pihak SPBU untuk melayani masyarakat sebaik mungkin.

“Sekarang gelon sudah mulai teratasi ini dikarenakan kedua SPBU yang ada di kota Tahuna sepakat tidak akan melayani pembelian BBM dengan Gelon tanpa rekomendasi dari Bagian Ekonomi ataupun Dinas Kelautan,” tambahnya.

Pilat juga mengatakan, yang menjadi permasalahan semenjak pengisian Gelon mulai diawasi ketat para pelaku ini memakai jasa angkutan umum untuk mendapatkan BBM bersubsidi untuk dijual kembali.

“Semenjak Gelon mulai dibatasi dengan rekomendasi ini kedapatan ada beberapa sopir mikro yang memakai kendaraan mereka untuk membeli bensin dan dijual kembali, dan ini kami sudah sampaikan ke instansi terkait karena kami hanya sebatas mengawasi kalau untuk menindaki itu sudah diluar wewenang Bagian Ekonomi,” tutupnya. (Arno)