LIPUTAN15–Entah apa yang merasuki. Seorang Mahasiswa SS (23), calon pendeta yang ditemukan gantung diri di sebuah pondok di belakang Gereja Bethel Indonesia (GBI) Silaoinan, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat sekira pukul 08.30 WIB pagi, dengan  meninggalkan sepucuk surat.

Bilmar Sapalakkai salah satu jemaat GBI Silaoinan mengatakan, SS sebelum meninggal dunia meninggalkan sepucuk surat buat orang tuanya yang isi surat tersebut intinya supaya orang tuanya jangan pindah gereja dan jangan jual rumah mereka yang ada di Trans Pumagirat.

Menurut Bilma, SS merupakan orang yang ceria dan mudah bergaul. SS merupakan seorang mahasiswi STT di Jakarta yang sedang PKL di GBI Silaoinan.

“SS merupakan orang yang ceria dan mudah bergaul, SS merupakan mahasiswa STT di Jakarta yang sekarang lagi PKL di GBI Silaoinan. Sebelum meninggal hari Senin (22/3) SS sempat menyemprot rumput di sekitar pekarangan GBI Silaoinan. Tapi apa masalah utama kenapa dia mau bunuh diri kita tidak tahu. Memang ada informasi kedua orang tuanya mau pindah ke Desa Matobe, dan mau menjual rumahnya di Dusun Trans Pumagirat,” ujarnya, Rabu (24/3/2021) dikutip dari Okezone.

“Buat mama dan papa, yang kulakukan ini bukan yang terbaik ma, pa,tapi aku capek dengan semua ini ada banyak omongan orang, jadi aku minta ma, pa jangan pindah dari gereja ini dan jangan jual rumah kita. Ini HP buat bapa nanti diperbaiki”.

Diketahui, Korban ditemukan oleh tantenya Nasprita Saleleubaja (17) sekira pukul 08.30 WIB. Menurut Nasprita awal ditemukan korban ini ketika dia mencari adeknya di gereja tersebut, namun yang ditemukan malah korban yang sedang tergantung dengan kain di sebuah pondok.

“Awalnya saya mencari adik disana, dilihat pintu depan Pastori GBI Silaoinan tertutup, setelah diketuk beberapa kali tidak ada sautan dari dalam. Karena tidak ada sautan maka saya langsung buka pintu depan itu, setelah pintu terbuka saya melihat pintu belakang Pastori GBI Silaoinan terbuka, dan saya langsung ke belakang rumah, tiba-tiba saya melihat ada orang yang sedang tergantung, melihat hal itu saya langsung beritahu kepada orang lain bahwa ada orang yang lagi tergantung,” ujarnya.

Nasprita mengatakan, waktu ditemukan SS sudah tergantung di salah satu paran pondok di belakang Pastori GBI Silaoinan, melihat hal itu dia langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada warga di sekitar pastori. (*)

Artikel diambil dari Rancah.com, dengan judul

Calon Pendeta Bunuh Diri Tinggalkan Surat, Minta Orang Tua Jangan Pindah Gereja dan Jangan Jual Rumah.