LIPUTAN15–Kompetisi Liga Spanyol sudah berakhir. Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane (Ziso) dikabarkan bakal meninggalkan  Madrid di akhir musim ini dan menuju Juventus.

Zidane sejauh ini sudah dikaitkan dengan Juventus. Klub asal Turin tersebut menjalani musim yang tidak bagus bersama Andrea Pirlo dan malah terancam gagal ke Liga Champions musim depan.

Zidane sudah tak asing dengan Juventus. Pria asal Prancis itu sempat bersinar dengan Bianconeri sebelum bergabung dengan Madrid sebagai pemain.

Hubungan Zidane dengan Juventus juga masih mesra sampai saat ini. Zidane selalu berkata yang manis-manis tentang Juventus selama berada di Madrid.

Hal tersebut tentu belum menjadi jaminan bahwa Zidane bisa menjadi pelatih Juventus di musim depan. Jika merujuk dari data yang dihipun detikSport, Juventus sangat jarang menggunakan pelatih dari luar Italia.

Dilansir dari Detik.com, Merujuk data dari 1923, Juventus baru 13 kali menggunakan pelatih yang murni dari luar Italia, yakni Jeno Karoly dan Jozsef Viola dari Hungaria. Sejak saat ini Si Nyonya Tua cuma satu meraih kampiun Liga Italia ketika dibesut Viola.

Juventus kemudian beralih ke William Aitken dari Skotlandia di tahun 1928. Tak ada gelar juara hingga merekrut pelatih lokal Carlo Carcano pada 1930 dan langsung meraih gelar liga empat kali secara beruntun.

Pelatih asing kembali dipakai Juventus pada 1948 dengan memboyong William Chalmers asal Skotlandia. Sebelum itu Juventus sempat dua kali memakai pelatih campuran darah Italia-Argentina, yakni Luis Monti dan Renato Cesarini.

Juventus tak mendapat gelar apapun bersama Chalmers kemudian Jesse Carver dari Inggris direkrut pada 1949. Juventus kembali tak mendapat gelar hingga kemudian Gyorgy Sarosi dari Hungaria mengambil alih dan membawa gelar juara liga di musim perdananya, yaitu 1951/1952.

Sarosi gagal di musim kedua dan Juventus kembali menggunakan pelatih lokal sebanyak tiga kali. Pada 1957, Juventus mendatangkan juru taktik asing lagi, yaitu Ljubisa Brocic dengan menyumbang satu gelar liga di musim pertamanya.

Selepas kepergian Brocic, Juventus menggunakan jasa Carlo Parola selaku orang asli Italia mulai tahun 1959. Pelatih asing kembali dipakai Juventus dalam kurun waktu 1961 sampai 1976 dan tercatat ada lima ahli strategi asing, dari Brasil, Paraguay, Argentina, dan dua lainnya dari Ceko.

Sejak era Giovanni Trapattoni mulai dari 1976 sampai 1991, Juventus terus terbiasa dengan pelatih lokal. Contohnya ada Rino Marchesi sebagai pengganti Trapattoni, yang kemudian berlanjut ke Dino Zoff, Marcelo Lippi, Carlo Ancelotti, dan Fabio Capello.

Era Capello menjadi sesuatu yang menyakitkan untuk Juventus. Dua gelar dari pada masa itu dicabut karena Juventus dinyatakan bersalah dalam kasus calciopoli dan didegradasi paksa ke Serie B.

Didier Deschamps selaku mantan pemain Juventus yang berkewarganegaraan Prancis kemudian mengambil alih. Deschamps langsung sukses membawa Bianconeri juara Serie B 2006/2007 dan naik ke Serie A lagi.

Deschamps tidak lanjut setelah Juventus kembali ke Serie A. Itu sekaligus menjadi momen terakhir Juventus menggunakan jasa pelatih asing.

Diketahui, Zidane memulai periode keduanya sebagai pelatih tim senior Madrid pada Maret 2019. Sejak saat ini ada gelar LaLiga dan Piala Super Spanyol yang diraih.(Ant)