LIPUTAN15.COM,SANGIHE-Warga yang tinggal di sekitar Gunung Awu waspada erupsi gunung. Karena Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan potensi erupsi Gunung Awu di Kabupaten Sangihe Sulawesi Utara statusnya naik ke level 2 atau waspada.
“Dengan mempertimbangkan hasil pemantauan terkini dan analisis potensi bahayanya, maka pada hari ini Minggu tanggal 12 Desember 2021 pukul 12.00 Wita tingkat aktivitas Gunung Awu dinaikkan dari level 1 normal, menjadi level 2 waspada,” demikian keterangan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, yang dibacakan Sekretaris Badan Geologi Ediar Usman, dalam jumpa pers, Minggu (12/12/2021).
Dilansir dari Wikipedia, Gunung Awu adalah gunung dengan jenis stratovolcano yang terletak di Kepulauan Sangihe.
Letusan besar pernah lima kali terjadi pada tahun 1711, 1812, 1856, 1892 dan 1966 yang menyebabkan lebih 8000 orang tewas akibat letusan Gunung Awu.
Gunung Awu dengan ketinggian 1320 mdpl ini berdasarkan catatan sejarah termasuk gunung api yang mempunyai masa istirahat yang panjang. Tetapi setiap letusannya selalu tergolong besar.
Sementara dikutip dari Detikcom dan CNN Indonesia, Ediar mengatakan Gunung Awu merupakan salah satu gunung api yang berada di Indonesia paling utara.
Gunung juga dipantau oleh pusat vulkanologi. Selain itu pemantauan aktivitas Gunung Awu juga dilakukan oleh empat pengamat yang dilakukan 24 jam setiap harinya.
“Yang ditandai dengan adanya peningkatan kegempaan vulkanik yang mengindikasikan peningkatan tekanan magma di dalam tubuh gunung api, meski demikian aktivitas visualnya belum teramati mengalami perubahan yang signifikan. Asap kawah belum teramati di atas puncak kawah,” ujarnya.
“Dalam kondisi saat ini potensi untuk Gunung Awu mengalami erupsi mengalami peningkatan meskipun erupsi tidak dapat dipastikan waktunya kapan akan terjadi,” lanjut dia.
Ediar kemudian menjelaskan soal ancaman bahaya jika erupsi terjadi antara lain berupa lontaran dan aliran lava pijar. Termasuk emisi gas beracun di sekitar area kawah.
“Jika erupsi terjadi dan material jatuh di lereng gunung api maka dapat memiliki potensi terjadinya lahar atau turunnya lahar ketika hujan,” katanya. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan