Dalam materinya, dr Frans menjelaskan mengenai peran latihan fisik pada inflamasi dan disfungsi endotelia. Sehubungan dengan pandemi Covid-19, banyak kematian dihubungkan dengan terjadinya inflamasi. Disamping itu penyakit-penyakit degeneratif yang saat ini banyak.
Pada penyakit ini ada terjadi silent period. Proses ini kemudian akan berkembang secara progresif. Terutama sejak masa muda belum bergejal, tetapi lama kelamaan akan memberikan efek dikemudian hari.
Hal ini relevan dengan teori katak dalam air. dr. Frans juga mengingatkan mengenai terjadinya pandemi obesitas diseluruh dunia karena jumlah berat badan berlebih sudah mencapai 1 milyar diseluruh dunia. Jadi harus waspada, salah satu dengan melakukan latihan fisik (exercise).
Perang melawan inflamasi dapat dilakukuan dengan berhenti merokok, pola makan sehat, aktifitas fisik cukup dan istirahat cukup serta hindari stres.
dr. Erwin kemudian membawakan materi mengenai penanganan jenazah pada Covid-19. Sehubungan dengan peningkatan jumlah kasus yang bertambah sangat cepat, maka perlu pemahaman masyarakat mengenai tata cara penanganan jenazah Covid-19.
Resiko penularan dapat terjadi saat pemindahan dari ruang rawat, tata laksana, saat pemindahan ke mobil jenazah dan saat penguburan. Dalam persiapan pengelolaan jenazah harus memastikan swab nasofaring diambil oleh nakes yang berkompeten.
Tinggalkan Balasan