“Menurut hasil yang dikonfirmasi ke pihak eksekutif, tahun ini pinjaman PEN ful difokuskan untuk pemulihan ekonomi. Jadi dana tersebut digunakan untuk peningkatan infrastruktur jalan perkebunan dan penanganan SPAM,” jelasnya.

Dibeberkan dia, untuk dana penanganan SPAM dianggarkan Rp20 miliar. Sisanya sekira Rp69 miliar, ful dialokasikan untuk peningkatan infrastruktur.

“Kami akan intens lakukan pengawasan, agar dana pinjaman ini betul-betul membantu masyarakat,”bebernya.

Selain itu, Palilingan turut menyebut dalam rapat pembahasan ikut disentil soal pinjamana ke BSG sebesar Rp120 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit didaerah Peleloaan Tondano.

“Total dana yang sudah cair, sebanyak Rp36 miliar dari total Rp120 miliar. Untuk pembangunannya sudah berjalan sekira 25 persen pengerjaan. Kami berniat nanti akan turun langsung bertemu kontraktor pekerjaan, untuk mengecek apakah hasil rapat yang didapat sesuai atau berbeda dengan fakta dilapangan,” kuncinya.

Rapat tersebut dihadiri sejumlah OPD mulai dari Badan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan dan RSUD Tondano. Rapat yang membahas hak masyarakat ini disayangkan karena digelar secara tertutup.(ly)