LIPUTAN15.COM-Untuk mencegah paham radikal masuk lembaga pemerintah TNI-Polri,
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo  (Jokowi) mengingatkan kepada keluarga besar TNI dan Polri agar tidak sembarang memanggil penceramah atas dasar demokrasi.

TNI dan Polri beserta keluarga harus menjaga kedisplinannya. “Hati-hati ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya harus sama,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara pembukaan rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri 2022, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur (Jaktim), Selasa (1/3/2022). Dilansir Okezone.com.

Gak bisa ibu-ibu memanggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain, manggil penceramah semaunya atas nama demokrasi.

“Sekali lagi di tentara, polisi, gak bisa seperti itu, harus dikoordinir secara kesatuan,” ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan kehati-hatian tersebut perlu diperhatikan agar keluarga TNI dan Polri tidak salah dalam memanggil penceramah. Selain itu juga, keluarga TNI dan Polri harus menjaga sikap saat melakukan chatting di grup WhatsApp.

“Makro-mikro harus kita urus juga, Tau-tau undang penceramah radikal, nah hati-hati. Juga hal kecil-kecil tapi harus mulai didisiplinkan, di WA grup. Saya lihat di WA grup, kalau di kalangan sendiri boleh, hati-hati. Kalau dibolehkan dan kalau diterus-teruskan hati-hati,” tuturnya.