LIPUTAN15.COM,MANADO-Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi kembali langkah di Provinsi Sulut.

Pantauan di SPBU, antrian panjang kendaraan truck  untuk mendapatkan solar. Banyak pihak yang menduga langkahnya solar subsidi karena ada permainan mafia solar.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menduga kelangkaan Solar subsidi terjadi lantaran penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh industri besar sawit dan pertambangan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan porsi Solar subsidi terhadap keseluruhan penjualan BBM diesel mencapai 93 persen, sedang nonsubsidi hanya 7 persen.

Melihat hal itu, pihaknya dan aparat penegak hukum akan memastikan apakah sebanyak 93 persen penjualan solar subsidi itu mengalir ke industri besar.

“Kami melihat antrean-antrean ini justru dari industri besar, sawit, tambang ini harus ditertibkan,” ujar Nicke dalam rapat dengar dengan Komisi VI DPR, Senin (28/3).