LIPUTAN15.COM – Setiap ada momentum politik terlebih ajang pemilihan umum, memberi dampak akan perpecahan. Acap kali, fenomena tersebut terjadi turun – temurun dilakukan oleh sendi – sendi politik yang sama. Kehadiran ‘pemain’ baru yang lebih fresh dalam kontestasi Pemilu membuka kemungkinan akan merubah iklim yang ada. Lebih menarik, dan bisa saja dinanti publik akan kehadiran partai anak muda di Indonesia.
Pasca 2014, Indonesia terbelah secara politik sampai saat ini. Pengamat mewacanakan kehadiran partai anak muda yang diinisiasi oleh orang muda atau partai lokal sebagai jalan keluar.
Pakar hukum tata negara dari Universitas Gadjah Mada, Jogyakarta, Zainal Arifin Mochtar menyebut partai alternatif ini berperan sebagai langgam ketiga, untuk menengahi ketegangan. Salah satu yang punya potensi mendirikan partai sendiri, adalah anak muda.

“Saya mengatakan, seharusnya bangkit politik anak muda, dengan segala alirannya, yang barangkali bisa bersatu dalam partai politik yang lebih tersendiri. Yang punya ya, seperti Partai Hijau, partai yang peduli soal lingkungan, partai yang lebih mengedepankan perempuan. Harusnya bangun, bangkit,” kata Zainal, dalam diskusi kepemiluan yang diselenggarakan Public Virtue Institute, pada Sabtu (23/4/2022).
Salah satu strateginya adalah mendorong terbukanya kesempatan mendirikan partai lokal di Indonesia. Anak muda bisa menguasai parlemen lokal, dengan isu-isu yang lebih dekat dengan pemilih.
Senada dengan Zainal, angota dewan pembina Perludem, Titi Anggraini menekankan pentingnya anak muda Indonesia berpartai.
Tinggalkan Balasan