“ Sejauh ini kami telah melakukan renovasi di sekitar kompleks Gereja sehingga untuk dapat memberikan nuansa baru di kompleks Gereja pada usianya yang ke-35 tahun”, terang Petrus.
Dalam perjalanan panjang Gereja Paroki Maria Ratu Damai ini yang dalam sejarah awalnya merupakan bagian dari Paroki Roh Kudus Tomohon yang kemudian pada Februari 2006, menjadi Paroki mandiri dan definitif juga memiliki kekayaan lain.
Salah satu kekayaan yang dimiliki Paroki ini adalah bagaimana memadukan konsep budaya Minahasa ke dalam Litrugi Gereja yang dilakukan secara konsisten dalam rentang waktu yang tidak pendek untuk mewartakan kasih Allah melalui Inkulturasi Budaya.
Penegasan tentang ini juga terdapat dalam surat apostolik Santo Paus Yohanes Paulus II yang diberi judul “Catechesi Tradendae”.
Dalam Surat Apostolik ini, Santo Paus Yohannes Paulus II mau menegaskan bahwa katekese mendapat bentuk nyata dalam berbagai budaya dan situasi.
Joudy Aray selaku Koordinator Komisi Liturgi Paroki Maria Ratu Damai juga ikut menguraikan kesiapan pelaksaaan Penerimaan Sakramen Krisma dan Perayaan Syukur Pentahbisan 35 Tahun Gereja ini, mengantar gambaran perayaan ekaristi dalam misa Uskup di MRD nanti.
Tinggalkan Balasan