Lembaga Kajian Hukum dan Kebijakan “Omah Publik” menilai pernyataan Kapendam Diponegoro soal motif pembegalan terlalu dini di saat proses penyelidikan masih berlangsung.
“Sangat terlalu dini, di saat proses penyelidikan masih berlangsung. Bagaimanapun peristiwa ini pelaku menggunakan senjata api dan yang jadi korban adalah istri anggota TNI. Tim penyidik gabungan juga menyebut tidak ada barang korban yang hilang dirampas atau diambil, dari CCTV yang beredar di media sosial juga kelihatan jelas, pelaku memang ingin menembak korban,” ujar Koordinator Omah Publik, Nanang Setyono, kepada CNNIndonesia.com.
Omah Publik juga mengingatkan tim penyidik gabungan Polri dan TNI untuk detail melakukan penyelidikan sehingga pelaku cepat teridentifikasi berikut motifnya.
“Tim penyidik gabungan harus detail, proyektil peluru dan selongsong pastinya bisa mengidentifikasi jenis senjata yang dipakai. Dari keterangan suami korban dan korban, termasuk latar belakangnya sendiri mungkin juga bisa mengarah ke identitas pelaku berikut motifnya”, kata Nanang.
Baca artikel CNN Indonesia “Komplotan Eksekutor Penembak Istri TNI di Semarang Diduga Empat Orang” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220719192345-20-823536/komplotan-eksekutor-penembak-istri-tni-di-semarang-diduga-empat-orang.
Tinggalkan Balasan