LIPUTAN15.COM, BOLMUT – Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekda Bolmut Rachmat R. Pontoh mengikuti kegiatan penyusunan kurikulum sekolah bermuatan antikorupsi.
Kegiatan itu mengankat tema “Membangun Generasi Baru Berintegritas dan Antikorupsi” yang bertempat di gedung rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bolmut.
Rachmat R. Pontoh mengatakan, bahwa terjadinya tindakan korupsi disebabkan oleh adanya penyalahgunaan kekuasaan, kewenangan atau abuse of power dalam skala besar.
Menurut dia, ada yang mengatakan bahwa sistem sekarang ini memberikan kemungkinan adanya perbuatan korupsi. Penindakan korupsi sekarang ini belum cukup dan belum mencapai sasaran upaya pemberantasan korupsi perlu ditambah dengan berbagai upaya dibidang pencegahan dan pendidikan.
“Pendidikan antikorupsi sesungguhnya sangat penting guna mencegah tindak pidana korupsi,” ujarnya.
Lebih jauh, katanya, pendidikan antikorupsi harus diberikan sejak dini dan dimasukkan dalam proses pembelajaran mulia dari tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi.
“Hal ini sebagai upaya membentuk perilaku peserta didik yang antikorupsi. Pendidikan antikorupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata pelajaran sendiri, melainkan dengan cara mengintegrasikan melalui beberapa mata pelajaran,” jelas Rachmat.
Inti dari pendidikan antikorupsi ini, dijelaskan mantan Kadis Kominfo itu, adalah penanaman nilai-nilai luhur yang terdiri dari 9 nilai yang disebut dengan sembilan nilai antikorupsi, yaitu: tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, mandiri, kerja keras, adil, berani dan peduli.
“Harapannya kepada semua peserta agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, dan menerapkannya kesemua orang, terutamanya kepada seluruh peserta didik,” kuncinya.
Peliput: Nofriandi Van Gobel
Tinggalkan Balasan