Sebelumnya, Jokowi mengatakan subsidi BBM dan energi belakangan ini memang membengkak jadi Rp502 triliun. Meski demikian pemerintahannya masih menahan diri untuk tidak menaikkan harga BBM.

Hal itu ia lakukan karena khawatir kenaikan harga BBM subsidi, pertalite maupun solar, akan membuat inflasi meledak.

“Ini ada hitungan risiko. Kalau itu kita biarkan sesuai dengan harga pasar dan keekonomian, inflasi kita juga bisa meledak,” ujarnya dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Kamis (18/8).

Baca artikel CNN Indonesia “Luhut: Mungkin Minggu Depan Presiden Umumkan Kenaikan Harga BBM” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220819140310-85-836526/luhut-mungkin-minggu-depan-presiden-umumkan-kenaikan-harga-bbm.