LIPUTAN15.COM – Ketua Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas) Bhayangkara Sulawesi Utara Laurens Tirajoh, STh, SIP menyoroti kegiatan Cuttingan yang berada di Kelurahan Paal 2 Kecamatan Paal 2 Kota Manado, Sulawesi Utara.
Pasalnya menurut Tirajoh saat dihubungi media Kamis (8/12/2022) sore menyampaikan, akibat dengan adanya Cuttingan yang berlokasi di jalan Yos Sudarso tersebut akan berdampak pada lahan pekuburan warga yang berada di atas lokasi Cuttingan.
“Coba lihat, akibat Cuttingan tersebut lahan pekuburan milik warga terancam longsor, apalagi saat ini musim penghujan sebentar lagi memasuki puncaknya. Pengalaman yang terjadi seperti kejadian di Winangun Atas, yang kuburan longsor di depan jalan. Kalau terjadi seperti itu lagi, siapa yang akan disalahkan,”ujar Tirajoh.
Tirajoh menjelaskan, Pokdar Kamtibmas berperan aktif dalam membantu Polri khususnya di jajaran Polda Sulut dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Saya sebagai ketua Pokdarkamtibmas Bhayangkara Provinsi Sulut sekali lagi menyampaikan kepada Pemerintah Kota Manado agar aktivitas pengembang yang saat ini sedang melakukan pengerukan tanah di lokasi samping rumah sakit Siloam Paal 2 agar diberhentikan karena akan berdampak sangat membahayakan,” pungkasnya.
Dihari yang sama Kamis (8/12) pagi, tim terpadu dari jajaran Pemerintah kota Manado dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara juga kembali turun lapangan.
Diketahui, sebelumnya pihak DLH Manado bersama tim dari SatPol PP Kota Manado dan SatPol PP Provinsi memberikan peringatan untuk tidak lagi melakukan kegiatan di lokasi Cuttingan, namun hal tersebut tidak diindahkan oleh pihak pengembang, sehingga Tim Terpadu yang dipimpin oleh Asisten 2 Pemkot Manado kembali turun untuk mengecek lokasi.
Hasilnya, Tim Terpadu menginstruksikan pihak pengembang agar menghentikan sementara aktivitas sambil menyelesaikan semua persyaratan teknis dan administrasi sesuai dengan ketentuan dan perundang -undangan yang berlaku.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado Franky Porawouw yang juga hadir pada saat itu menjelaskan, untuk aktivitas sementara dihentikan sambil menunggu kajian dokumen yang ada.
“Untuk Cuttingan yang ada di Paal 2, tadi pagi kami melakukan rapat koordinasi tim terpadu seluruh instansi terkait dilibatkan yang dipimpin oleh Asisten 2. Hasil dari rapat tersebut kemudian kita turun lapangan,” jelas Kadis Porawouw.
Menurut Porawouw, sejak 6 Desember tim teknis dari DLH sudah turun lokasi untuk menghentikan kegiatan, namun kenyataan di lapangan masih ada aktivitas yang dilakukan oleh pihak pengelola.
“Hari ini kami tim terpadu yang dipimpin oleh Asisten 2 menghentikan sementara kegiatan Cuttingan di Paal 2, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut terkait dokumen. Jadi kami akan kaji kembali dokumen yang ada sekarang, mungkin besok kita bersama PTSP akan melakukan kajian perijinan Cuttingan tersebut,”pungkasnya. (Ky)
Tinggalkan Balasan