Lanjut Sekprov, selain penumpang juga ada kargo barang ke Jepang. Jadi barang paling banyak di Ekspor ke Jepang yaitu ikan Tuna.

“Ikan Tuna bukan hanya dari Sulut. Tapi dari luar Sulut sudah ada yang menghubungi, seperti Gorontalo yang juga berminat di eskpor ke Jepang. Begitu juga daerah lain,” ungkap Sekprov.

Di tempat yang sama, Staf Khusus Gubernur Sulut Dino Gobel mengatakan penerbangan perdana keluar negeri ini merupakan sejarah bagi Pemprov Sulut.

“Karena pasca pandemi, Pemprov Sulut membuka gerbang pasific dengan penerbangan Manado-Jepang. Ini merupakan langkah inovasi yang dilakukan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan menggerakan ekonomi Sulut,” ungkapnya.

Selain itu, untuk mendukung program Pemprov ini, kata Gobel, Gubernur sudah setuju kredit wisata bagi ASN perjalanan ke Jepang. “Ini kerjasama PT. PBR Prisma Dana untuk mendukung program ini,” ujarnya.

Ditambakan Kadis Pariwisata Pemprov Sulut Henry Kaitjily, kita harus mensukseskan agenda pariwisata ini.

“Semangat harus sama, kita mengikuti aturan tapi lebih fleksibel. Samakan saja seperti turis datang ke Bali. Begitu juga kita menyambut turis dari luar negeri. Karena kedepan kita akan membuka penerbangan yang lain,” ungkapnya.