LIPUTAN15.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado setiap harinya menerima puluhan permintaan dari masyarakat untuk memotong pohon.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Manado Frangky Porawouw Sabtu (3/6/2023).
“Setiap harinya ada puluhan wa permintaan potong pohon yang masuk,” kata Porawouw.

Selain menangani permasalahan sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado juga menangani pemeliharaan, peremajaan tanaman yang ada di kota Manado.

Menurut Porawouw, ada beberapa kriteria pohon yang layak untuk ditebang/ dipangkas.
“Ada beberapa kriteria seperti, pohon yang sudah membahayakan, merusak saluran air maupun trotoar,” jelasnya

Porawouw juga menambahkan, di beberapa lokasi, pohon – pohon yang merusak trotoar dan drainase sudah mulai ditebang, olehnya Pemerintah Kota Manado akan menanam kembali dengan tanaman Tabebuya.

“Seperti di Teling, yang saat ini sementara ada perbaikan badan jalan, kalau sudah selesai kita akan ganti dengan pohon tabebuya,” pungkasnya.

Tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), Tabebuya kuning atau Pohon terompet emas adalah sejenis tanaman yang berasal dari negara Brazil dan termasuk jenis pohon besar. Seringkali tanaman ini dikira sebagai tanaman Sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga bentuknya mirip seperti bunga sakura. Namun kedua tanaman ini sebenarnya tidak berkerabat. Pohon tabebuya memiliki kelebihan di antaranya daunnya tidak mudah rontok, disaat musim berbunga maka bunganya terlihat sangat indah dan lebat, akarnya tidak merusak rumah atau tembok walau berbatang keras.