Liputan15.com,Minut-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Minahasa Utara melaksanakan Musyawarah Cabang, Rabu (16/11/2023) di Ballroom Lantai 6 Centra Medika Hospital.

Muscab ini dalam rangka pemilihan pengurus IDI untuk Periode 2024-2026.

Ketua IDI Wilayah Sulawesi Utara, Dr Frangky Maramis M.Kes berkata, kehadiran forum yang ada disesuaikan dengan ADRT IDI untuk pemilihan kepengurusan yang baru, periode 2023-2026.
Dia juga menyebut, profesi kedokteran dalam proses pelayanan kesehatan harus juga berdampak dengan kehadiran IDI.

“Proses pengembangan tetap menjadi tanggung jawab organisasi. IDI adalah salah satu rumah nasional. Tanggal 21-25 November ada Rekernas di Kendari.
Bagi kita, keberadaan itu adalah bagian yang menjadi tanggung jawab profesi kita,” Ucap Maramis.

Dia juga memaparkan tentang bagaiman kehadiran IDI sebagai satu wadah nasional kedokteran, yang benar-nenar bisa menunjukkan primanya layanan ke masyarakat, berdasarkan kode etik kedokteran atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Gerak kita, dasarnya adalah undang-undang. Kinerja seorang dokter paling mudah disorot. Tetapi yang kita utamakan adalah pelayanan yang maksimal terhadap pasien, secara umum masyarakat. Gampang saja kita dikritik, tetapi kode etik kedokteran harus kita jalani sebagai landasan profesionalisme kita sebagai dokter,” terangnya.

Dia juga terus memberikan dorongan kepada IDI Minut. Sesuai sejarah yang ada di Negara Republik Indonesia, disebutnya sangat besar peran seorang dokter. Bukan hanya berdampak pada bidang kesehatan, tetapi juga memiliki historis dimana, seorang dokter punya gebrakan besar yang membawa suatu perubahan bagi Indonesia.

“Kekuatan history itu tetap mengatakan bahwa kita itu satu.
Kalo kita melihat 1908 kita belum merdeka, tapi saat itu suda ada Budi Utomo. Siapakah dia, Budi Utomo adalah seorang Dokter.
Peran dokter kalo kita lihat sejarah, perlu diingat bukan sekedar agent development atau bukan sekedar pada kesehatan, tetapi juga mampu menjadi seorang pelopor yang menciptakan suatu hal sangat besar,” tutup Maramis.

Setelah itu, proses pemilihan pengurus IDI berlanjut dengan calon ketua sebanyak empat (4) orang.
Mereka adalah, Dr Danny Ngantung, Dr Herman Dermawan, Dr Antonius Tumbol, dan Dr Alain Bea.

Berlangsung umum, bebas, dan rahasia, proses pemilihan berjalan dibawah komando panitia yang diketua oleh Dr Merky.

Terpilih sebagai Ketua IDI Cabang Minut adalah Ketua periode sebelumnya yaitu Dr Danny Ngantung dengan perolehan 40 suara.(Jane Lape)