LIPUTAN15.COM – Pemkot Manado melalui Dinas PUPR kembali melanjutkan pembangunan Pedestrian Boulevard Tahap 2. Pedestrian dengan panjang kurang lebih 800 meter ini dibandrol 9.8 miliar.
Dalam pelaksanaanya, proyek Pemkot ini disebarkan isu tak sedap. Tudingan indikasi dugaan korupsi penggunaan besi pada proyek tersebut ternyata keliru/salah sasaran.
Royke Wuisan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membantah adanya tudingan dugaan korupsi yang dialamatkan kepada dirinya dalam pelaksanaan pekerjaan Pedestrian tahap 2 jalan Piere Tendean Boulevard Manado.
Dijelaskannya, bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan Pedestrian Boulevard Tahap 2 ada item pembongkaran beton yang harus dilaksanakan, termasuk pembongkaran beton maupun beton bertulang (besi).
Tudingan adanya indikasi dugaan korupsi penggunaan besi bekas dari pembongkaran tersebut menurutnya keliru.
“Dalam pelaksanaan pembongkaran, baik itu pembongkaran beton maupun beton bertulang yang di dalamnya ada besi – besi itu kita tempatkan di lahan milik pengembang. Jadi kalau disebut korupsi penggunaan besi, apa yang dikorupsi, sedangkan kita menggunakan besi yang baru. Dan besi – besi dari pembongkaran tersebut juga milik pihak pengembang bukan milik kita,” jelasnya.
Selain itu dijelaskannya, tidak semua kanstein atau pembatas trotoar dibongkar.
“Tidak semuanya kita bongkar, dimana leveling diatas yang merubah elevasi itu kita bongkar.” tuturnya saat ditemui media ini Kamis (30/5/2024) siang di lokasi pekerjaan.
Diketahui, Pemkot Manado melalui Dinas PUPR Kota Manado kembali melanjutkan Pembangunan Pedestrian Tahap 2 yang berlokasi di jalan Piere Tendean Boulevard, tepatnya di depan IT Center.
Pembangunan Pedestrian sepanjang 800 meter ini dianggarkan sebesar 9.8 miliar rupiah.Sebelumnya, Pemkot Manado juga sukses membangun Pedestrian Tahap 1 yang berlokasi di area Mantos, jalan Sarapung dan Calaca yang mendapat apresiasi dari warga Manado.
