LIPUTAN15.COM,MANADO–Mahasiswa yang tergabung tergabung dalam kelompok Aliansi Mahasiswa Papua Barat Raya menyeruhkan kepada segenap Pelajar dan AMP (aliansi mahasiwa Papua) yang saat ini studi di Kota Manado untuk senantiasa bijak dalam kelola issu Papua.

Jangan sampai tersesat dengan konotasi “rasis dan ham” terhadap OAP (orang asli papua) hanya karena alasan perbedaan fisik maupun kultur, mari kita lihat secara objektif dan bijak apakah ini perbuatan oknum atau karena fanatisme kedaerahan yang sempit.

Realitas saat ini maraknya pemberitaan media cetak dan elektronik serta medsos akan permasalahan dan Issue Rasis dan HAM Papua santer didengungkan,dengan gaya bahasa pada narasi berita yang tentunya diharapkanakan menggiring dan membangun opini dan asumsi publik.

Kondisi ini tentunya apabila tidak dicermati secara Objektif dan pandangan positif oleh Mahasiswa asal Papua akan membawa dampak negative dalam pelaksanaan studi saat ini.
 
Tokoh Mahasiswa Papua di Sulut, Oskar Maryen yang saat ini mengenyam Pendidikan Strata II di Universitas Sam Ratulangi Manado, meminta kepada seluruh elemen AMP, yang saat ini melaksanakan kegiatan Studi di bumi nyiur melambai untuk bisa berpikir objektif Implementasi Nilai Kristiani dengan bersikap Toleran.

“Banyak issu Rasis dan HAM Papua saat ini sudah menjerumuskan dan sudah terindikasi hoax, sebagai kaum terpelajar kita AMP Sulut kiranya dapat menanggapi hal tersebut dengan bijak melalui pandangan positif dan objektif sehingga tidak tergerus ke hal dan tindakan negative, yang tentunya akan merugikan dirikita sendiri yang saat ini menjalani kebiatan studi di Sulut ini,” tandasnya.

“Ingat tujuan dan cita-cita kita datang ke Sulawesi Utara yaitu belajar menuntut ilmu merahi prestasi dan predikat agar bisa membangkakan Orang Tua, Keluarga dan Masayarakat Papua, kesuksesan dalam belajar menjadi modal utama kita dalam membangunan kemajuan Tanah Papua,” Imbaunya

Senada dengan hal tersebut Tokoh mahasiswa asal Sorong Raya Sdr. Sulva Yunte, mengingatkan kembali kepada rekan dan adik-adik mahasiwa/wi asal Papua, apa tujuan mendasar kalian datang ke kota studi Manado?yaitu bisa suskses dalam studi.

“Ingat tujuan dan cita-cita kita datang ke kota Studi Manado yaitu belajar menuntut ilmu merahi prestasi dan predikat agar bisa membangkakan Orang Tua, Keluarga dan Masayarakat Papua, kesuksesan dalam belajar menjadi modal utama kita dalam membangunan kemajuan Tanah Papua,” imbaunya.

Pada kesempatan berbeda Senior mahasiswa asal Teluk Bintuni Papua Barat, Sdr.Darlis Sabandava berpendapat, menyikapi issu Papua terkait Rasis dan HAM Papua yang menyesatkan, sederhana yaitu mari kita melihat secara kontekstual dan menyeluruh terkait akar permasalahan maupun pesan dan motif issu yang di kembangkan agar tidak tergerus dan salah arah.

“Ingat bahwa kita mahasisawa adalah kelompok terpelajar sehingga kajian kita secara ilmiah artinya issu Rasis dan HAM terhadap OAP, mari kita lihat sudutnya apakah latar belakang menyerang oknum atau keseluruhan OAP, contoh sering terjadi reproduksi vidio viral yang terjadi di masa lampau, sengaja di viralkan kembali, ini apa maksud tujuan dan motivasi pembuat berita?, jelasnya ini merupakan upaya propokatif kepada OAP, makanya qta harus bijak menyikapi hal tersebu. Imbaunya.

Menyikapi issu papua yang menyesatkan dan bernada propokatif tersebut, tokoh OAP Sdr. Cornelius Dimarah di manado angkat suara.menyikapi issu tersebut ada solusi kepada adiki/anak Papua.

kepada adik/anak AMP yang saat ini mengenyam pendidikan di beberapa Universitas di wilayah Kota Studi Manado agar marilah membuka diri,beriteraksi,hidup rukun dan tolerant dengan warga Sulawesi Utara serta tidak terpengaruh dengan isu -isu yang berkembang saat ini yaitu Rasis dan HAM, Mari kita melakukan kegiatan-kegiatan positif, secara kongkrit dan sederhana yang bisa kita wujudkan melalui kegiatan olaraga dan kesenian sebagai perwujudan nilai dan Budaya kita.

Selanjutnya Dimara mengajak para AMP untuk tidak berpikir negatif dan menutup diri terhadap Pemerintah Daerah, Petugas TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat Sulut lainnya. “Sebaliknya kita jalin komunikasi dan kerja sama karena Pemerintah, TNI/Polri dan Elemen lainnya akan memberikan pelayanan,pengayoman dan perlindungan keamanan secara maksimal kepada kita selaku warga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandasnya.