LIPUTAN15.COM, BOLMONG UTARA – Politisi PPP Husen Yahya Suit Pontoh harus menetaskan air mata pada saat kampanye pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bolmut Sirajudin Lasena dan Aditya Pontoh di desa Talaga, kecamatan Bolangitang barat.
Air mata mantan anggota DPRD Bolmut Periode 2019-2024 itu jatuh setelah ia banyak menerima serangan dari para lawan kepada pasangan yang di usung PDIP dan PPP itu Sirajudin-Aditya.
Mulai dari pengiringan isu dinasti, kepemimpinan Depri Pontoh-ayah dari Aditya yang tidak pernah berbuat, hingga renggangnya hubungan Suit Pontoh dan PPP.
Peraup suara terbanyak di Dapil II Bolangitang Barat – Bolangitang Timur pada Pileg 2018 lalu itu menekankan pentingnya pemilih memilih pasangan yang benar-benar ingin membangun.
“Aditya merupakan icon Bolangitang bersatu, jangan biarkan dirinya berjuang sendiri,” ujarnya, menujukan komitmennya memenangkan pasangan Sirajudin dan Aditya di Pilkada 2024.
Beban aspirasi yang ingin masyarakat Bolmut lihat harus kepada orang tepat.
“Tidak ada yang bisa kita harapkan kecuali menitipkan semua aspirasi kepada Aditya sebagai icon Bolangitang bersatu khusunya kabupaten Bolmut,” singkatnya.
Suasana sama juga dialami ketua DPC PDIP Bolmut Amin Lasena, ia ceritakan serangan yang datang kepada dirinya dan Depri Pontoh begitu banyak.
“Menurut mereka kepemimpinan saya dan Depri Pontoh kemarin tidak pernah berbuat untuk masyarakat Bolmut,” ujarnya, sedikit mengisahkan perjuangannya saat memerangi stunting di Bolmut.
Pun demikian soal sikap PDIP yang harus memaksakan Sirajudin dan Aditya berpasangan di Pilkada 2024.
“Papa Adit katanya tidak ada lagi masyarakat yang suka di Bolangitang bersatu. Tapi ternyata itu tidak benar,” ungkapnya.
Keraguan atas hujatan itu akhirnya terjawab dengan antusias masyarakat yang menghadiri setiap kampanye Sirajudin dan Aditya di beberapa titik di Bolangitang bersatu, salah satunya di Desa Talaga.
Nofriandi Van Gobel
Tinggalkan Balasan