LIPUTAN15.COM, BOLMUT – Tekad Wido Cahyono Momow (20) untuk menjadi tentara, bulat. Anak petani dari Desa Talaga, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara itu tak menyerah meski beberapa kali gagal mengikuti test.

Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Petuah bijak itu sepertinya tepat menggambarkan kehidupan anak bungsu dari empat bersaudara itu. Anak petani dari Arman Momow-Harmala Lauma akhirnya mampu menembus mimpinya menjadi TNI.

Perjalanan pria lulusan SMA Bolangitang itu masuk TNI memang tak mudah. Kegagalan demi kegagalan pernah diterimanya.

“Tahun 2024, 2 kali iko test. Gelombang 1-2 gagal,” kata Wido kepada media ini jauh hari sebelum dirinya mengikuti test.

Pada tahun 2025, tekad untuk menjadi tentara terus berkobar. Wido kembali mendaftar. Kegagalan yang pernah ia alami tak membuatnya mengubur mimpi menjadi anggota TNI.

Kegagalan itu memacunya untuk terus mengevaluasi. Dia pun mempelajari bagaimana cara bisa lolos seleksi TNI. Selain mengasah kemampuan akademis, dia juga terus menempa fisik.

“Sampai batas umur, kita mo iko terus. Kalau so lewat baru cari kerja di tampa lain,” tegasnya, menunjukan tekadnya menjadi anggota TNI.

Waktu yang ditunggu-ditunggu tiba. Tepat tahun 2025, dewi fortuna akhirnya jatuh ke pangkuannya. Perjuangan keras disertai doa selama bertahun-tahun membawa hasil membanggakan. Wido Cahyono Momow akhirnya berhasil menembus mimpinya.

Wido pernah bercerita singkat kepada media ini, lebih dari ingin menjadi TNI, motivasi terbesarnya ternyata juga ingin membahagiakan kedua orang tuanya.

Penulis: NVG