LIPUTAN15.COM,MINAHASA–Segenap jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, di bawah pimpinan Bupati Robby Dondokambey SSi MAP dan Wakil Bupati Vanda Sarundajang SS, serta Sekretaris Daerah Dr Lynda D Watania MM MSi, kerja bakti membersihkan sampah di Sungai Toubeke, Kelurahan Roong Kecamatan Tondano Timur, Jumat (9/5) pagi.

Kegiatan ini didahului dengan apel dipimpin Bupati Robby Dondokambey, yang kemudian dilanjutkan dengan aksi kerja bakti, yang kali ini membersihkan Sungai Toubeke dan sepanjang ruas jalan di wilayah Togela tersebut, dimana tampak hadir juga Ketua TP-PKK Minahasa, Martina Dondokambey Lengkong SE. Bupati mengatakan, area ini sangat strategis karena merupakan akses utama menuju kawasan wisata Benteng Moraya, Kuliner Tondano, dan Danau Tondano yang menjadi kebanggaan bersama masyarakat Minahasa. Untuk itu, lanjut Bupati, kegiatan hari ini adalah bukti nyata komitmen Pemkab Minahasa bersama seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan, mengatasi genangan air, serta memperbaiki sistem drainase yang terganggu akibat sedimentasi, tumpukan sampah, maupun karena cuaca ekstrim. “Sebagaimana kita ketahui bersama, kawasan Sungai Toubeke dan sekitarnya merupakan kawasan vital yang mendukung pengembangan pariwisata Minahasa. Di sinilah kita menemukan Benteng Moraya, simbol sejarah perjuangan rakyat Minahasa, serta jalur utama kuliner dan akses wisata ke Danau Tondano. Jika kawasan ini tergenang air, jika drainasenya tersumbat, maka wajah kota ini pun ikut tercoreng. Bahkan lebih jauh, hal ini dapat memengaruhi kenyamanan wisatawan, mobilitas masyarakat, dan potensi ekonomi lokal,” kata Bupati. Kerja bakti ini, kata dia, bukan hanya sekadar membersihkan sampah atau mengalirkan air saja, tetapi juga merupakan bagian dari upaya strategis menjaga citra dan daya tarik Minahasa sebagai daerah tujuan wisata unggulan di Sulawesi Utara. “Untuk itu, saya ingin menekankan beberapa hal penting. Pertama, kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita tanamkan budaya gotong royong dan kepedulian lingkungan, tidak hanya pada momen seperti ini, tetapi menjadi kebiasaan sehari-hari,” ujarnya. “Kedua, sungai dan drainase bukan tempat sampah. Edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik yang sulit terurai dan menjadi penyumbat aliran air,” tandas Bupati. “Selanjutnya, ketiga, koordinasi lintas sektor sangat penting. Saya minta kepada Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Camat dan Lurah, bekerja sama secara terintegrasi dalam mengidentifikasi titik-titik rawan genangan, dan menyusun jadwal pembersihan berkala, bukan hanya insidentil,” imbuhnya. “Kita tidak boleh lelah dan lengah menjaga lingkungan hidup yang sehat dan bersih. Kerja bakti hari ini adalah simbol dari kebangkitan kesadaran bersama, bahwa pembangunan pariwisata sebagaimana visi kita, tidak cukup dengan infrastruktur semata, tetapi juga harus didukung dengan lingkungan yang terawat dan bersih. Mari terus rawat Minahasa, mulai dari menjaga aliran air tetap bersih, saluran drainase tetap lancar, dan kawasan wisata tetap indah dan nyaman,” pungkasnya.(*)