

Liputan15.com,Minut – Bupati Minahasa Utara Joune Ganda semakin inovatif dan inspiratif dalam membangun Kabupaten Minut, kali ini Pemkab Minut menggandeng Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menandatangani Nota Kesepakatan Sinergi (NKS), Di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung BJ Habibie Jakarta Pusat, Senin (23/06/2025).
NKS ini di tantandatangani oleh Bupati Joune Ganda bersama Deputi Riset dan Inovasi Daerah BRIN Dr. Jopy yang disaksikan langsung Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko.
Bupati Joune Ganda mengatakan, kesepakatan NKS menjadi momen penting dan strategis bagi Pemkab Minut. Momentum tersebut sekaligus meneguhkan komitmen bersama dalam mengintegrasikan riset dan inovasi, sebagai pilar utama pembangunan daerah.
“Kerja sama dengan BRIN bukan sekedar formalitas administratif, namun bentuk nyata dari kebutuhan daerah, sesuai dengan apa yang dituangkan dalam rencana kerja NKS,”ucap Sekjen APKASI ini.
Lanjut dikatakannya, Pemkab Minut akan mendapatkan pendampingan, asistensi, dan transfer pengetahuan dari BRIN membangun fondasi pembangunan berbasis data, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
“Selama ini BRIN telah menjalankan peran penting dan strategis. Dan Minut menjadi daerah pertama di Sulut yang membentuk Brida,” kata Joune.
Bupati JG turut melaporkan jika pihaknya terus konsisten menyelenggarakan lomba inovasi untuk kategori perangkat daerah, kecamatan, puskesmas, sekolah, penyuluh pertanian bahkan umum atau masyarakat.
Sementara dalam keikutsertaan penilaian indeks inovasi daerah oleh Kementerian Dalam Negeri, Minut meraih predikat kabupaten inovatif, dengan nilai indeks 48,65 pada 2024.
“Capaian ini melebihi target RJMD 2021-2026,” bebernya.
Joune mengatakan, Pemkab Minut berkomitmen membuka ruang seluas-luasnya bagi kolaborasi bersama BRIN.
Ia percaya melalui penguatan ekosistem riset dan inovasi, dapat mendorong percepatan pembangunan inklusif, berbasis potensi lokal, dan berorientasi pada keberlanjutan.
“Semoga kerja sama ini menjadi inspirasi dan contoh bagaimana pemerintah daerah, bersama pusat dapat bersatu dalam membangun Indonesia, dari daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BRIN Tri Handoko menyampaikan apresiasi atas inisiatif Minut yang mendorong kebijakan publik berbasis bukti dan data.
Menurut Handoko, tidak ada kebijakan yang sempurna, sehingga perlu ditelaah secara logis agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran.
“Keberadaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) diharapkan menjadi mitra aktif bagi pemerintah daerah. Kami tidak bisa menyelesaikan semua hal, tapi kami siap memberi alternatif solusi dan mendampingi daerah dalam proses pembangunan berbasis Iptek,” tutur Handoko.
Ia turut menyoroti potensi Minut sebagai daerah wisata unggulan yang perlu dijaga dengan menyiapkan masyarakat secara optimal.
“Karena kalau tidak, masyarakat bisa kehilangan potensi manfaat dari pariwisata. Misalnya melalui peningkatan kualitas produk lokal agar sesuai standar ekspor,” tandasnya
Hadir pula pejabat dari BRIN seperti Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama, Sekretaris Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Direktur Kebijakan Riset dan Inovasi Daerah, Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah, Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumberdaya Air, pejabat eselon dua Pemkab Minut dan undangan lainnya.
Bupati didampingi Kaban Brida Lidya Warouw, Kaban Bappeda Hany Tambani, Kadis Pariwisata Femmy Pangkerego Gandeng BRIN untuk Pembangunan Berbasis Ilmu Pengetahuan. (**/Jane Lape)
Tinggalkan Balasan