Sangihe, Liputan15.com — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe melalui Dinas Pertanian Daerah resmi mencanangkan Gerakan Membara Mesuang (Menanam Bersama Rakyat), yang digelar di lahan pertanian Kampung Lenganeng, Kecamatan Tabukan Utara, Kamis (11/07/25).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, S.E., M.M., serta sejumlah pejabat daerah dan pemangku kepentingan di bidang pertanian, termasuk unsur Forkopimda, perwakilan pengadilan, DPRD, Bulog, para camat, petani muda, kelompok tani, dan pemerhati pertanian.

Dalam sambutannya, Bupati Thungari menyampaikan bahwa Gerakan Membara Mesuang merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan yang tengah dihadapi masyarakat saat ini.

“Gerakan menanam bersama rakyat ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap swasembada pangan. Kita tahu, sebagian besar kebutuhan hortikultura di Sangihe masih bergantung dari luar daerah. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ujar Thungari.

Menurutnya, meskipun keterbatasan lahan sawah menjadi tantangan, namun potensi lahan hortikultura sangat besar di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Ia menekankan pentingnya gerakan menanam ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi gerakan kesadaran bersama yang berkelanjutan.

“Saya berharap setiap kecamatan memiliki lokasi tanam sendiri. Misalnya, satu kecamatan bisa menyuplai kebutuhan cabai bagi wilayahnya. Ini bukan sekadar urusan petani, tetapi juga ASN, tokoh masyarakat, dan ibu rumah tangga harus ikut serta,” imbuh Bupati.

Bupati juga mendorong pengoptimalan lahan tidur sebagai sumber pangan lokal dan berharap agar Gerakan Membara Mesuang menjadi budaya produktif bagi generasi muda, demi terwujudnya kemandirian pangan di daerah kepulauan.

Pemerintah daerah, kata Thungari, berkomitmen mendukung penuh gerakan ini secara berkelanjutan, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menyukseskannya.

“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai semangat menuju keadilan dan swasembada pangan, dengan memohon tuntunan dan berkat Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi langkah awal yang diharapkan mampu menggerakkan kesadaran kolektif seluruh masyarakat Sangihe dalam memperkuat ketahanan pangan lokal secara mandiri dan berkeadilan.