LIPUTAN15.COM,MANADO– Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling secara langsung memulai Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) beserta Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) tahun 2025. Acara ini berlangsung di Ruang Tondano, Lantai 3, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Manado.

Peserta mencakup para pemimpin daerah di Sulawesi Utara, pimpinan lembaga vertikal, serta pejabat pemerintah lokal. GNPIP dan rapat TPID ini jadi program kunci nasional yang bertujuan mempererat kerjasama antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan pelaku bisnis guna stabilkan harga pangan dan tekan tingkat inflasi regional.

Dalam pidato pembukaannya, Gubernur Yulius Selvanus Komaling soroti urgensi kerjasama antar-sektor untuk jamin pasokan pangan yang cukup dan terjangkau bagi warga. Ia sebut faktor seperti kondisi cuaca, luas area tanam, serta peningkatan hasil panen komoditas pokok seperti beras dan jagung sangat berpengaruh pada ketahanan pangan serta pengendalian inflasi.

“Kita perlu maksimalkan lahan pertanian dan tingkatkan mekanisme produksi pangan di tingkat lokal. Meski cuaca tak menentu jadi hambatan, dengan strategi matang dan pemanfaatan teknologi, hasil panen beras dan jagung bisa naik pesat,” kata Gubernur Yulius.

Ia lanjutkan bahwa Pemprov Sulawesi Utara siap bantu upaya pengendalian inflasi lewat peningkatan kemampuan petani, optimalisasi rantai pasok, dan penguatan stok pangan daerah.

Kegiatan GNPIP dan TPID ini diharapkan jadi pendorong utama bagi kawasan Sulampua dalam tingkatkan koordinasi dan langkah konkret untuk jaga kestabilan harga, sekaligus kuatkan ketahanan pangan secara nasional.

Sementara berharap harga di pasar di bisa dikendalikan. Mengingat tidak lama lagi umat nasrani akan merayakan Natal dan ada juga memoment tahun baru.

“Kami berharap harga Barito di pasar terkendali. Mengingat setiap hari raya keagamaan mengalami kenaikan,” harap warga Sindulang.(ite)