TOMOHON-Wali Kota Tomohon, Caroll J. A. Senduk, secara resmi membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pembangunan (Rakorevbang) Kota Tomohon Tahun 2025 yang digelar di ruang rapat Inspektorat Kota Tomohon, Rabu, 26 November 2025.
Dalam acara yang dihadiri oleh Kepala BPS Sulawesi Utara Aidil Adha dan akademisi Prof. Dr. Nikolas Fajar Wuryaningrat, Wali Kota menegaskan pentingnya evaluasi pembangunan yang lebih terukur dan berdampak untuk memastikan arah pembangunan Kota Tomohon tetap berjalan sesuai target.
Caroll Senduk menyampaikan bahwa Rakorevbang ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian pembangunan hingga triwulan III 2025 sebagai bagian pelaksanaan RKPD, sekaligus penguatan sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat.
Ia memberikan apresiasi tinggi atas kehadiran kepala BPS dan akademisi yang mempertegas pentingnya data statistik valid dan masukan akademis obyektif sebagai fondasi pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi Tomohon menunjukkan tren positif dengan angka 5,61% pada triwulan III 2025, sementara tingkat kemiskinan berada di level terendah Sulawesi Utara, yaitu 4,86%.
Meskipun tingkat pengangguran terbuka pada 2024 menurun menjadi 7,79% dari 8,52% tahun sebelumnya, Wali Kota mengingatkan perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk terus berupaya menekan angka pengangguran yang masih tinggi.
Dalam hal pemerataan pembangunan, indikator gini ratio menunjukkan tren positif pada angka 0,347, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat mencapai 80,06, yang menjadi pencapaian kedua tertinggi di Sulut.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita juga meningkat secara konsisten menjadi 56,56 juta rupiah pada 2024.Menyadari kebutuhan data yang lebih akurat, Wali Kota menginstruksikan kolaborasi antar perangkat daerah untuk memanfaatkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dengan mengupdate data by name by address, khususnya untuk kelompok rentan seperti masyarakat miskin, penganggur produktif, anak usia sekolah yang tidak bersekolah, lansia, disabilitas, ibu hamil dan menyusui, balita, serta masyarakat tanpa rumah layak.
Terkait realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) hingga triwulan III, realisasi DAK non-fisik sudah mencapai 67,01%, namun DAK fisik baru mencapai 36,20%, dengan beberapa kegiatan seperti pendidikan fisik dan kearsipan perpustakaan belum terealisasi.
Oleh karena itu, Wali Kota meminta perhatian serius dari perangkat daerah terkait pelaksanaan kegiatan DAK.Wali Kota juga menekankan pentingnya dukungan penuh dalam pelaksanaan program prioritas nasional seiring dengan program prioritas Kota Tomohon, antara lain pengelolaan sampah dan lingkungan, pengembangan sumber daya manusia, serta akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Ia mengajak semua pihak untuk tidak cepat puas atas penghargaan dan prestasi yang telah diraih, namun terus memacu kinerja demi peningkatan kualitas layanan publik dan pembangunan berkelanjutan.
Acara ini turut dihadiri Kepala BPS Kota Tomohon, Ika Oktaria Gaib, serta jajaran pemerintah kota lainnya yang bersama-sama berkomitmen menjadikan evaluasi pembangunan sebagai landasan pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.(*)
Peliput: Aldo Kumaat


Tinggalkan Balasan