MANADO– Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, tiba di Kota Manado, Sulawesi Utara, untuk kunjungan kerja dua hari pada Rabu–Kamis (24–25/12/2025).
Kunjungan ini menjadi momentum strategis Kementerian Agama memperkuat moderasi beragama, tata kelola kelembagaan, dan kerukunan umat beragama menjelang perayaan Natal 2025.Agenda perdana digelar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado dengan peluncuran Kampus Moderasi Beragama.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi IAIN Manado dan Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado di Kabupaten Bolaang Mongondow. Menteri Nasaruddin secara simbolis menandatangani prasasti, meresmikan aset Kementerian Agama dari SBSN dan pembiayaan lainnya, serta menyerahkan Sertifikat Hak Milik (SHM) kampus bagi kedua institusi.
Sebagai penghormatan budaya lokal, Menag menerima Gelar Adat Mongondow, yang mencerminkan kearifan lokal dan semangat persaudaraan di Sulawesi Utara. Sore harinya, ia menghadiri Dialog Lintas Agama bersama tokoh organisasi kemasyarakatan dan lembaga keagamaan, dirangkai pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kanwil Kemenag Sulut, IAIN Manado, serta IAKN Manado.
Dialog menyoroti sinergi lintas iman dan peran ASN sebagai penggerak moderasi beragama serta pelayanan publik inklusif. Puncak hari pertama, Menag menyapa umat Katolik di Perayaan Malam Natal Gereja Katedral Hati Tersuci Maria Manado, bersilaturahmi dengan Uskup Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC. Kehadirannya dinilai mewujudkan komitmen negara melayani umat beragama secara adil.
Pada Kamis (25/12), rangkaian dilanjutkan dengan kuliah subuh dan silaturahmi di Masjid Awwal Fathul Mubien, Kampung Islam, Manado. Selanjutnya, Menag mengunjungi Gereja GMIM Sentrum Manado, bertemu Ketua BPMJ, Pdt. Florens Monigor Laoh, sebagai simbol kebersamaan lintas iman.
Kunjungan ditutup jamuan makan siang di Rumah Dinas Gubernur Sulut, Yulius Selvanus, sebelum rombongan kembali ke Jakarta.Kepala Kanwil Kemenag Sulut, H. Ulyas Taha, mengapresiasi kunjungan ini sebagai penguatan moral dan institusional bagi umat beragama serta ASN.
“Kehadiran Menag di momentum Natal membuktikan komitmen pemerintah merawat kerukunan, moderasi beragama, dan kehadiran negara yang inklusif di tengah keberagaman,” ujarnya.Melalui agenda ini, Kementerian Agama menegaskan komitmen kebijakan keagamaan yang berkeadilan, inklusif, dan berorientasi persatuan bangsa. (*)
Editor: Yolister Karame


Tinggalkan Balasan