ACEH– Operasi pemulihan jaringan listrik Aceh tak kenal waktu: PT PLN (Persero) jalankan shift nonstop 24 jam untuk bangun tower darurat dan modifikasi struktur rusak di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa–Pangkalan Brandan.

Langkah kilat ini jadi penawar utama pasca-banjir bandang yang memutus Aceh dari grid Sumatra.

General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS), Amiruddin, blak-blakan ungkap dinamika lapangan.

“Tim gabungan tempur terus-menerus di zona lumpur, ciptakan tower sementara sambil benerin yang compang-camping. Cuaca buruk dan medan ekstrem tak hentikan semangat mereka,” tegasnya.

Kolaborasi jadi senjata rahasia: sinergi rapat dengan Marinir Batalyon 8 Pangkalan Brandan suplai pengamanan ketat, bantu angkut personel, dan buka jalur logistik di spot mustahil.

“Prioritas nomor satu: normalisasi cepat. Dukungan TNI ini percepat segalanya, walau tantangan berlapis,” tambah Amiruddin.

PLN buka tangan ajak semua pihak ikut dorong akselerasi ini, demi kembalikan kestabilan listrik Aceh secepat kilat bagi warga yang haus cahaya.(*)

Editor: Yolister Karame