MANADO – Upaya penguatan ekonomi keluarga di Sulawesi Utara terus digulirkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulut. Melalui Pelatihan Keterampilan bagi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) binaan PKK, TP-PKK Sulut mendorong lahirnya pelaku usaha rumah tangga yang lebih mandiri, kreatif, dan berdaya saing. Kegiatan ini digelar di Luwansa Hotel Manado, Selasa (16/12/2025).

Pelatihan dibuka langsung oleh Ketua TP-PKK Sulut, Ny Anik Yulius Selvanus, didampingi Wakil Ketua TP-PKK Sulut, Merry Kalalo, dan diikuti peserta dari 15 kabupaten dan kota.

Dalam arahannya, Ny Anik menegaskan bahwa pelatihan tersebut merupakan langkah strategis TP-PKK yang bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulut melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Daerah untuk memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.

Menurutnya, kegiatan ini tidak sekadar menambah pengetahuan, tetapi juga dirancang untuk memastikan pemanfaatan bantuan peralatan frying vacuum yang sebelumnya telah disalurkan kepada kelompok usaha binaan PKK, khususnya di Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Bitung.

“Peralatan yang diberikan harus dimanfaatkan secara optimal agar mampu meningkatkan kualitas dan nilai jual produk olahan kelompok UP2K,” ujar Ny Anik.

Ia mengingatkan, dinamika perekonomian saat ini menuntut pelaku usaha kecil terus berinovasi. Tantangan berupa penurunan daya beli dan produktivitas hanya dapat dijawab melalui pengelolaan potensi lokal yang lebih kreatif, baik dari sisi sumber daya manusia maupun hasil pertanian dan komoditas daerah. Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta mampu mengolah bahan lokal menjadi produk bernilai tambah tinggi.

Istri Gubernur Sulut Yulius Selvanus itu juga mendorong peserta agar mengikuti setiap sesi dengan serius dan aktif berinteraksi dengan instruktur.

“Ilmu yang diperoleh di sini diharapkan dapat langsung diterapkan dalam usaha masing-masing, sehingga kelompok UP2K benar-benar berkembang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ny Anik menekankan bahwa bantuan peralatan yang diberikan merupakan aset kelompok, bukan milik pribadi. Karena itu, pengelolaannya harus dilakukan bersama dan penuh tanggung jawab demi keberlanjutan usaha.

Ia meminta jajaran PKK di tingkat desa, kelurahan, hingga kabupaten dan kota untuk tidak berhenti pada penyaluran bantuan, tetapi aktif melakukan pendampingan dan evaluasi terhadap kelompok penerima.

Dengan pola pendampingan berkelanjutan, TP-PKK Sulut berharap program penguatan ekonomi keluarga tidak hanya berdampak sesaat, tetapi mampu meningkatkan kesejahteraan dalam jangka panjang.

Pelatihan resmi dibuka oleh Ketua TP-PKK Sulut dan ditutup dengan ucapan selamat menyongsong Natal Yesus Kristus 25 Desember 2025 serta Tahun Baru 1 Januari 2026.

“Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa menyertai setiap langkah dan pengabdian kita kepada masyarakat,” tutup Ny Anik di hadapan para peserta pelatihan.(*)

Editor: Yolister Karame