LIPUTAN15 –Kepolisian untuk memburu kelompok teroris MIT dari wilayah Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sebagai informasi, Ali Kalora telah buron lima tahun lamanya. Dia memimpin MIT menggantikan posisi Santoso alias Abu Wardah yang tewas ditembak Satuan Tugas Operasi Tinombala pada 18 Juli 2016.

Terakhir, mereka diduga merupakan dalang pembunuhan empat warga Desa Kilimago, Poso, Sulawesi Tengah.

Salah seorang saksi berhasil melarikan mengungkapkan kelompok teroris itu tiba-tiba muncul dari belakang saat korban tengah berbincang-bincang. Walhasil, dua orang tewas akibat penyerangan itu. Setelah dilakukan penyisiran oleh aparat, ditemukan dua korban lain tak jauh dari tempat kejadian perkara.

“Ditemukan lagi korban tiga dan empat yang berjarak sekitar 200 meter,” ungkap Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto menjelaskan soal peristiwa tersebut kepada wartawan, Selasa (11/5/21).

Namun demikian, kemudian terungkap bahwa penyerangan itu dilakukan MIT pimpinan Qatar alias Farel alias Anas.

Dari informasi yang diperoleh dari Satuan Tugas Madago Raya, MIT bertumpu pada dua kelompok utama. Kelompok Ali Kalora berada di wilayah Poso Pesisir Utara dan kelompok Qatar alias Farel alias Anas kembali bergerilya di sekitar Lembah Napu, Lore Timur.


Tapi dalam upaya tersebut, Mabes Polri mengatakan, terdapat upaya dari pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora untuk menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.

Diduga pimpinan MIT tersebut mendapat tekanan dari anggota kelompoknya yang lain terkait dengan keamanan keluarganya.

“Segala kemungkinan terjadi seperti itu di sana. Ada usaha untuk menyerahkan diri, dan sebagainya,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri, Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (24/5). Dilansir CNNIndonesia.com.

Rusdi mengungkapkan, hal-hal tersebut pun tengah didalami anggota TNI-Polri yang tergabung dalam operasi gabungan Satgas Madago Raya.

“Yang jelas, dari operasi itu diharapkan bisa selesaikan kasus MIT. Kelompok-kelompok Ali Kalora harus diselesaikan di daerah Poso dan sekitarnya,” pungkasnya. (Ant)